Endipat Wijaya Viral Usai Sindir Donasi Ternyata Kelahiran Bengkulu

Endipat Wijaya adalah salah satu anggota DPR RI periode 2024–2029 yang belakangan menjadi sorotan publik setelah pernyataannya mengenai aksi donasi Rp 10 miliar untuk korban bencana.

Meski dikenal sebagai politisi muda dengan latar pendidikan kuat di bidang teknik dan manajemen, namanya mencuat karena komentarnya yang ramai dibahas di media sosial.

Biodata Singkat

Baca Juga: Endipat Wijaya Diserbu Kritik Usai Singgung Donasi Banjir Aceh, Begini Faktanya

Endipat Wijaya viral karena sindir donasi Rp 10 Miliar. [Instagram]

• Nama lengkap:Endipat Wijaya
• Tempat, tanggal lahir: Bengkulu, 31 Mei 1984
• Usia: 41 tahun (2025)
• Partai politik: Partai Gerindra
• Dapil: Kepulauan Riau (Kepri)
• Komisi DPR: Komisi I DPR RI

Riwayat Pendidikan

Endipat menempuh pendidikan menengah di SMA Taruna Nusantara, Magelang.

Baca Juga: Viral! IG Endipat Ditutup Setelah Sindir Relawan, Netizen Serbu Threads

Setelah itu, ia melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan menyelesaikan studi Teknik Metalurgi pada 2006.

Pendidikan pascasarjana ditempuh di Swiss German University dengan konsentrasi Manajemen dan lulus pada 2019.

Perjalanan Karier

Sebelum masuk ke dunia politik, Endipat berkarier di sektor industri dan energi.

Ia mengawali perjalanan profesional sebagai teknisi di Double A Group selama dua tahun, kemudian melanjutkan ke PT Kaltim Prima Coal.

Ia juga pernah menjabat sebagai manajer di PT Nusantara Energy sebelum memilih terjun ke bidang politik.

Endipat mulai aktif di Partai Gerindra pada 2011.

Pada Pemilu 2024, ia maju sebagai caleg dari Dapil Kepulauan Riau dan berhasil meraih lebih dari 105 ribu suara, dengan porsi terbesar datang dari Kota Batam.

Perolehan suara tinggi tersebut mengantarkannya menjadi anggota DPR RI periode 2024–2029 dan ditempatkan di Komisi I.

Kontroversi Donasi Rp 10 Miliar

Endipat Wijaya, Anggota DPR RI dari Partai Gerindra. [Instagram]

Nama Endipat menjadi perbincangan nasional setelah komentarnya dalam rapat dengan Kementerian Komunikasi dan Digital.

Ia menyinggung aksi donasi masyarakat dan relawan yang mengumpulkan dana hingga Rp 10 miliar untuk korban bencana di Sumatera.

Endipat menyatakan bahwa bantuan negara sebenarnya jauh lebih besar dan perlu dipublikasikan lebih luas agar tidak kalah dari sorotan donasi publik.

Pernyataannya ini memicu pro-kontra.

Sebagian masyarakat menganggap ucapannya meremehkan inisiatif warga, sementara pendukungnya menilai ia hanya menegaskan pentingnya komunikasi pemerintah agar publik mengetahui upaya negara dalam penanganan bencana.

Harta Kekayaan

Berdasarkan laporan harta kekayaan terbaru yang disampaikan ke KPK, total aset Endipat tercatat sekitar Rp 14,3 miliar.

Nilai tersebut mencakup kepemilikan kendaraan yang jika dijumlahkan mendekati Rp 2,6 miliar, termasuk beberapa mobil SUV dan kendaraan lainnya.

Citra dan Gaya Politik

Endipat dikenal sebagai legislator dengan latar teknis yang kuat.

Pengalaman di sektor industri serta pendidikan tinggi membuatnya disebut sebagai politisi dengan pendekatan analitis.

Namun, sorotan publik terhadap komentarnya mengenai donasi bencana menempatkannya sebagai figur yang kerap memicu perdebatan, terutama dalam isu komunikasi pemerintah dan partisipasi publik.