Fakta-Fakta Linda Yuliana, WNI Terancam Hukuman Mati di Ethiopia
Nasional

Berikut sejumlah fakta terkait Linda Yuliana, wanita asal Majalengka, Jawa Barat, yang terancam hukuman mati di Ethiopia.
Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan terus memantau dan menjamin bantuan bagi Linda Yuliana yang terjerat kasus penyelundupan narkotika.
Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha mengatakan, perwakilan RI di Ethiopia telah memberikan pendampingan kekonsuleran kepada Linda Yuliana.
Baca Juga: Ini Hal yang Memberatkan Hukuman Mati Ferdy Sambo
"Kami juga lakukan pendampingan hukum untuk memastikan supaya yang bersangkutan mendapatkan hak-haknya secara penuh di dalam sistem hukum setempat," kata Judha, Kamis (6/3/2025).
Berikut fakta-fakta terkait Linda Yuliana.
1. Berangkat Juni 2024
Baca Juga: Kota Muslim Kuno ditemukan, Ungkap Sebaran Islam di Ethiopia
Warga Desa Liangjulang, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, itu berangkat ke Ethiopia pada Juni 2024. Hal ini berdasarkan keterangan dari sang ibu Dede Sumiati (66).
Linda Yuliana bertolak ke Ethiopia karena mendapat tawaran pekerjaan sebagai pekerja peleburan emas. Namun sampai lewat sepekan, pekerjaan yang dijanjikan tak kunjung ada.
2. Visa Wisata
Kepala DK2UKM Kabupaten Majalengka, Arif Daryana mengatakan, Linda Yulian berangkat ke Ethiopia memakai visa wisata.
Sehingga memperkuat kalau keberangkatan yang bersangkutan tidak melalui jalur resmi sebagai pekerja migran.
"Kami telah menyampaikan informasi keberadaan Linda kepada kementerian terkait keberangkatannya bersifat nonprocedural. Namanya tidak terdaftar dalam basis data pekerja di kementerian tersebut," ujarnya.
3. Diduga Dijebak
Dede Sumiati, ibunda Linda Yuliana, mengatakan putrinya diminta mengantar tas berisi cokelat ke Laos oleh seseorang yang dikenal di hotel tempatnya menginap.
Tanpa kecurigaan, Linda Yuliana membawa tas itu ke bandara. Dan di sana saat diperiksa otoritas Ethiopia, ditemukan paket narkotika di dalamnya.
"Linda langsung menelepon kami sambil menangis. Dia mengatakan tidak tahu apa-apa dan merasa dijebak. Saya yakin anak saya tidak bersalah," tuturnya.
4. Pertemuan dengan Sonia
Sebelum ke Ethiopia, Linda Yuliana sempat bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Taiwan selama dua tahun dan di Cina sebulan.
Saat di Cina, Linda Yuliana bertemu dengan seseorang bernama Sonia. Sonia pulalah yang menawarkan pekerjaan kepada Linda di Ethiopia dengan iming-iming gaji besar.
"Sonia ini orang Indonesia, tapi suaminya di Cina. Dari dia lah Linda mendapat tawaran kerja ke Ethiopia," tutur Dede.
5. 6 Kali Sidang
Linda Yuliana telah menjalani enam kali sidang tanpa didampingi kuasa hukum. Sidang lanjutan kasus Linda kembali ditunda hingga 12 Maret 2025 setelah pengacara yang ditunjuk pemerintah Ethiopia baru hadir dalam persidangan terakhir.
Ketua Forum Migran Majalengka Ida Neni Wahyuni mengatakan hakim setempat meminta Linda Yuliana untuk menghadirkan saksi dari Indonesia untuk meringankan hukuman.
"Namun pihak keluarga dan komunitas kami kesulitan memenuhi permintaan tersebut," ujarnya.
6. Kondisi Memprihatinkan
Ida mengungkapkan, kondisi Linda Yuliana di Penjara Kaliti, Ethiopia, cukup memprihatinkan. Di mana dalam keadaan sakit, kekurangan makanan serta minim pakaian.
"Dia hanya memiliki tiga potong pakaian dan harus bertahan dengan air pompa," tuturnya.
7. Jastip Serbuk Emas
Ida menambahkan, berdasarkan informasi yang dihimpun, Linda Yuliana direkrut oleh seseorang dengan iming-iming pekerjaan sebagai jasa titip (jastip) serbuk emas. Namun barang yang dibawa ternyata berisi narkotika dalam bentuk colekat dan sabun.
"Linda dijanjikan upan Rp 15 juta per perjalanan serta kesempatan untuk berkeliling negara. Ia berangkat ke Ethiopia dengan keyakinan karena direkrut oleh teman sendiri," ujar Ida.