Daerah

Fakta-fakta Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Ini Biang Keroknya

30 Oktober 2025 | 18:14 WIB
Fakta-fakta Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Ini Biang Keroknya
Ilustrasi antrean di SPBU Pertamina. [ftnews-copilot]

Fenomena motor brebet usai isi Pertalite sedang heboh terjadi khususnya di wilayah Jawa Timur.

rb-1

Banyak pengguna motor modern, terutama motor injeksi dengan rasio kompresi tinggi, mengalami mesin brebet, susah distarter, hingga tenaga motor menurun usai memakai Pertalite.

Kasus ini pertama kali muncul di Bojonegoro dan Tuban, kemudian meluas ke Sidoarjo, Lamongan, dan Surabaya.

Baca Juga: Polisi Masih Selidiki Mobil yang Kebakaran di Johar Baru

rb-3

Ilustrasi SPBU Pertamina. [Istimewa]Ilustrasi SPBU Pertamina. [Istimewa]

Para mekanik bengkel melaporkan banyak motor yang masuk dengan keluhan seragam tersebut, dan perbaikan biasanya dilakukan dengan menguras tangki dan mengganti busi agar motor kembali normal.

Fakta-Fakta Motor Brebet Usai Isi Pertalite

Baca Juga: Bahlil Lahadalia Ingatkan SPBU Shell Tak Lakukan PHK Karyawan Meski BBM Langka

Potongan Video Bbm Oplosan. [Instagram]Potongan Video Bbm Oplosan. [Instagram]

Berikut fakta-fakta terkait motor brebet usai isi Pertalite berdasarkan hasil pencarian terbaru:

1. Kualitas bahan bakar yang tidak konsisten dan rendahnya oktan: Pakar dari ITS menyebutkan bahwa Pertalite dengan RON 90 atau lebih rendah dari oktan yang sesuai untuk mesin modern dengan kompresi tinggi menyebabkan pembakaran tidak optimal, sehingga mesin brebet dan tenaga menurun.

2. Campuran air dalam bahan bakar: Air yang masuk ke dalam tangki kendaraan melalui pompa SPBU atau kondisi penyimpanan yang tidak ideal, menyebabkan misfire (mesin brebet) karena air lebih berat dari bensin dan tidak terbakar, juga menyebabkan campuran udara-bahan bakar menjadi terlalu lean dan mengganggu kestabilan mesin.

3. Endapan dan kontaminan di bahan bakar: Residu, gum, karat, dan kontaminan lain seperti oksidasi bensin terbentuk karena stabilitas oksidasi bahan bakar yang rendah, menyebabkan sumbatan pada filter bahan bakar dan injektor, serta aliran bahan bakar yang tidak konstan, sehingga mesin brebet saat akselerasi.

4. Ketidakseimbangan rasio campuran udara dan bahan bakar: Uap bensin yang berlebihan karena suhu tinggi atau tekanan rendah, serta tercampur air, menyebabkan rasio campuran menjadi tidak sesuai, memicu brebet dan mesin tidak stabil.

5. Respon sistem fuel injection yang sensitif: Kendaraan modern yang dilengkapi sensor oksigen dan ECU membutuhkan bahan bakar berkualitas tinggi agar dapat beradaptasi, jika kualitas bahan bakar rendah, ECU gagal menyesuaikan injeksi sehingga mesin tersendat dan brebet.

6. Investigasi resmi dan dugaan sabotage: Pemerintah dan Pertamina menyatakan sedang melakukan investigasi terkait kekhawatiran tentang kualitas dan distribusi Pertalite, termasuk kemungkinan adanya campuran bahan yang tidak sesuai dan kontaminasi.

Secara umum, motor brebet setelah mengisi Pertalite disebabkan oleh faktor teknis bahan bakar yang tidak memenuhi standar oktan, tercampur air, adanya kontaminan, dan sistem injeksi yang sensitif terhadap kualitas bahan bakar. Pencegahan termasuk memastikan bahan bakar berkualitas dan memeriksa kondisi tangki serta filter bahan bakar secara rutin.

Tag BBM Pertalite Motor brebet