Fakta Mengejutkan Sosok Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Jagakarsa

FT News - Kasus pembunuhan seorang anak berinisal AK yang dilakukan ibu kandungnya, TY (35) di wilayah Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Minggu (4/8). menyita perhatian publik.

Polisi saat ini masih terus menyelidiki kasus ini dan terbaru mengungkap fakta soal TY.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro mengatakan bahwa perlakuan pelaku membanting anaknya diketahui baru pertama kali. Namun memang terduga pelaku disebut memiliki sifat temperamen.

Baca Juga: Tegas! Jokowi Minta Tidak Ada Lagi Politisasi Agama di Pemilu

“Iya dari keterangan saksi untuk melakukan seperti itu baru pertama kali. Hanya memang untuk tempramen dari pelaku inisial TY ini itu sering berkata kasar terhadap anaknya. Saati ini masih kami dalami,” kata Bintoro, kepada wartawan, pada Rabu (7/8).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa terduga pelaku sebelumnya diketahui juga pernah menjalani pemeriksaan di rumah sakit jiwa.

Ilustrasi pembunuhan. Foto: Antara

Baca Juga: Waspada Para Pengguna Jasa Joki! 3 "Penyakit" Ini akan Menghampiri

Untuk memastikan kondisi kejiwaan terduga pelaku, pihak kepolisian telah mengirimkan surat permohonan pemeriksaan psikiater.

“Yang bersangkutan dari informasi keterangan saksi itu pernah berobat ke rumah sakit jiwa di daerah Dharmawangsa,"

"Jadi ini kesaksian dari pada keluarga si pelaku. Kami pastikan dulu untuk kejiwaan yang bersangkutan bagaimana, nanti hasilnya kita akan tetep proses,” ucap Bintoro.

Sebelumnya diberitakan, seorang bayi perempuan berinisial AK tewas usai dibanting ibu kandungnya berinisial TY (35). Peristiwa ini terjadi di wilayah Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Minggu (4/8).

Plt Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi membenarkan adanya peristiwa tersebut. “Pokoknya (kejadian) tanggal 4 yah, sekitar pukul 16.30 WIB,” katanya kepada wartawan, pada Selasa (6/8).

Lebih lanjut peristiwa ini terjadi bermula saat korban dan ibunya tengah duduk diteras. Kemudian tidak diketahui penyebabnya, tiba-tiba korban dibanting.

“Tiba-tiba itu dia langsung ngebanting aja, kena lah ke keramik gitu loh di teras. Nah tapi kalau saksi lihat neneknya, om nya sama tantenya itu berkali-kali (dibantingnya) tapi yang jelas itu dua kali. Sudah meninggal kemarin,” ucap Nurma.