Founder Gypem Ahmad Qomaruddin Dituding Grooming Remaja 14 Tahun, Thread Viral
Dunia maya kembali digemparkan oleh tudingan serius yang menyeret nama Ahmad Qomaruddin, selebgram sekaligus pendiri platform olimpiade Gypem Indonesia.
Sosok yang selama ini dikenal sebagai figur muda inspiratif di bidang pendidikan itu kini menjadi sorotan publik setelah muncul dugaan grooming dan pelecehan terhadap seorang remaja berusia 14 tahun.
Kasus ini mencuat setelah akun X (Twitter) @moonbruisee mengunggah thread panjang yang menceritakan dugaan perilaku tak pantas yang dialami sepupu laki-lakinya, berinisial V. Thread tersebut langsung menyebar luas dan memancing reaksi keras dari warganet.
Modus Diduga Dimulai Lewat Aplikasi Telegram
Dalam thread itu, Ahmad disebut memulai pendekatan dengan korban melalui fitur Leo Match di aplikasi Telegram. Ia diduga memberikan “like” dan mengaku berusia 13 tahun agar terlihat sebaya dengan korban. Setelah itu, percakapan intens berlangsung hingga beralih menjadi rayuan berbau hubungan romantis.
Akun @moonbruisee juga membagikan sejumlah tangkapan layar yang memperlihatkan dugaan manipulasi emosional terhadap V. Percakapan itu berisi janji manis untuk menarik simpati korban.
Iming-Iming Hadiah hingga Ajakan Bertemu di Hotel
Thread tersebut menyebutkan bahwa Ahmad diduga menawarkan berbagai imbalan, mulai dari robux untuk game Roblox, bantuan pendidikan, hingga menjamin medali emas pada olimpiade yang diselenggarakan perusahaannya sendiri.
Puncak kekhawatiran muncul ketika Ahmad disebut mengajak korban bertemu di sebuah hotel RedDoorz di kawasan Malang. Mengingat korban masih anak di bawah umur, ajakan tersebut memicu kecaman luas dan dianggap sebagai indikasi serius dari dugaan grooming.
Merasa takut, V memutuskan komunikasi dan langsung memblokir nomor yang diduga milik Ahmad.
Akun Media Sosial Ditutup, Publik Minta Kasus Diusut
Kolase Ahmad (X)Setelah thread viral, Ahmad Qomaruddin dikabarkan menonaktifkan akun Instagram pribadinya. Langkah itu justru memicu spekulasi tambahan dan membuat warganet semakin geram.
Akun @moonbruisee terus mengampanyekan thread tersebut agar kasus tidak hilang begitu saja. Banyak warganet mulai mempertanyakan kemungkinan adanya korban lain yang belum berani bersuara.
Kasus ini juga memicu diskusi lebih luas tentang bahaya grooming di dunia digital, terutama ketika dilakukan oleh figur publik atau seseorang dengan posisi otoritatif. Fenomena ini menjadi pengingat bahwa anak-anak rentan terhadap rayuan, manipulasi, dan janji hadiah yang sering digunakan pelaku untuk menciptakan hubungan tidak sehat.