Fraksi Gerindra DPR Akan Panggil Menkes soal Kasus Ginjal Akut

Forumterkininews.id, Jakarta- Fraksi Partai Gerindra DPR RI akan memanggil Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin guna meminta penjelasan. Hal ini terkait dengan masalah penyakit gagal ginjal akut yang tengah beredar.

Dijelaskan F-Gerindra DPR RI Ahmad Muzani, alasan pemanggilan itu lantaran para orang tua dibuat khawatir dengan persoalan penyakit gagal ginjal akut yang menyerang 200 lebih anak-anak Indonesia.

“Sebagai partai politik kami memiliki tanggung jawab serta kepedulian terhadap masalah ini dengan bermaksud memanggil dan meminta penjelasan Menteri Kesehatan ketika masa sidang nanti,” kata Muzani dalam keterangan resminya, Senin (24/10).

Ia juga mempertanyakan apa sebabnya ratusan anak-anak Indonesia bisa  terkena gagal ginjal akut tersebut.

“Penyakit apa? apakah ada obatnya? Kami paham saat ini ibu-ibu semua sedang resah, kita ingin melindungi anak-anak kita dengan sedikit kekuasaan yang kita miliki. Kita ingin memberikan ketenangan kepada setiap orang tua di Indonesia atas persoalan ini,” imbuhnya.

Menurut Muzani, partai politik sejatinya tidak hanya bekerja terkait masalah politik semata.

Itu sebabnya Partai Gerindra ingin menunjukkan bahwa partai politik juga memiliki tugas pokok. Hal ini untuk memberikan kepedulian terhadap apa yang menjadi kepentingan dan persoalan rakyat.

“Itu sebabnya kami juga akan memanggil Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait obat-obat apa saja yang dilarang untuk dikonsumsi anak-anak.  Karena kita ingin anak-anak kita terlindungi,” jelas Wakil Ketua MPR itu.

“Ini kita lakukan dengan cara politik untuk melindungi seluruh anak-anak kita dan seluruh rakyat Indonesia. Inilah kekuasaan politik, ketika rakyat resah dengan berbagai persoalan. Kami berinsiatif memanggil pejabat berwenang terkait untuk meminta penjelasan dan kita cari solusi bersama,” tandasnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, tercatat bahwa kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Indonesia kini telah mencapai total 245 kasus. Sampai saat ini, sebanyak 141 pasien di antaranya meninggal dunia.

Artikel Terkait