Fungsi Niat Setiap Malam di Bulan Ramadan Menurut Prof Quraish Shihab

Umat Islam sebentar lagi menjalankan ibadah puasa wajib bulan Ramadan. Puasa berarti menahan diri dari yang membatalkan seperti makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari atau magrib.

Puasa wajib Ramadan diawali dengan niat. Niat puasa bisa dilakukan di awal Ramadan untuk sekaligus satu bulan penuh, bisa juga setiap hari sebelum mulai berpuasa.

Niat puasa yang dilakukan setiap malam seharusnya berfungsi untuk memperbaharui tekad dengan mengevaluasi apa yang kurang di hari sebelumnya dan meningkatkan yang sudah benar. Sehingga semakin sempurna hari demi hari puasa yang kita jalankan.

Baca Juga: 10 Amalan Sunah Ramadan dalam Kitab Syekh Nawawi Al-Bantani

Ilustrasi. (Pixabay @mufidpwt)

Menurut ulama tanah air Profesor M Quraish Shihab, dalam Mazhab Imam Syafii, niat puasa Ramadan harus "bermalam". Artinya kamu harus berniat sebelum fajar setiap malam.

"Kenapa kita niat setiap malam? Niat itu tekad di dalam hati untuk melakukan sesuatu. 'Saya besok mau puasa', puasa itu menahan diri mulai terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari," katanya dalam media sosial PSQ.

Prof Quraish menerangkan, niat puasa setiap malam itu berguna untuk memperbaharui tekad dan memperbaiki apa yang kita duga kurang pada puasa sebelumnya. Menyempurnakan apa yang tidak benar atau meningkatkan apa yang sudah benar.

Baca Juga: Bolehkah Anak Sahur dan Buka Puasa dengan Makanan Manis, Ini Saran Dokter?

"Puasa saya yang kemarin boleh jadi ada kekurangannya. Sekarang saya niat, saya sempurnakan," katanya.

Berikut niat puasa Ramadan harian dalam bahasa Arab sekaligus dengan artinya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya: "Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala".