FT News – Dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta tahun ini, salah satu calon unggulan, Anies Baswedan, gagal mengikuti rangkaian tersebut.
“Sejak awal memantapkan niat maju dalam Pilgub DKI, kami langsung bergerak menyusun visi, misi, dan program untuk Jakarta,” jelasnya dalam sebuah cuitan di akun pribadi X-nya, Kamis (26/9).
Ia pun mengaku telah memiliki dua tim untuk membantunya dalam proses pencalonan.
“Ada dua sayap tim, yang satu mengelola segala kegiatan kampanye, satu lagi menggodok kebijakan,” lanjutnya.
Anies pun mengaku bahwa sudah menggodok kebijakan-kebijakan jauh sebelum ia dipastikan mendapatkan tiket dalam Pilgub ini.
Ia membeberkan bahwa sayap kebijakan memiliki Dewan Pakar diketuai oleh Prof. Djohermasyah Djohan, serta wakil ketua Prof. Fasli Djalal, Prof Didin Damanhuri, dan M. Kusuma Wijaya.
Sementara itu, Tim Kebijakan yang ia bentuk terdapat Tom Lembong bersama anak-anak muda yang bertugas untuk mengompilasi dokumen.
Bertepatan dengan pengumpulan dokumen visi misi para pasangan calon (paslon) Pilgub DKI Jakarta di KPUD, Anies pun juga ikutan merilis secara pribadi terkait visi, misi, dan program yang sudah ia dan timnya siapkan.
“Qadarullah, sesudah ada kepastian kami tidak ikut kontestasi Pilgub, maka proses penyusunan VM pun dicukupkan. Teriring rasa hormat dan terima kasih kepada semua yang telah ikut menyusun VM ini,” cuitnya
