FTNews – Seekor Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) ditemukan mati dalam lahan konsesi PT Bentara Arga Timber (BAT) yang berada di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu pada 31 Desember 2023 sekira jam 11.47 WIB.
Temuan tersebut dipaparkan Konsorsium Bentang Seblat. Dalam rilisnya, Penanggung jawab Konsorsium Bentang Seblat (KBS) Ali Akbar menduga Gajah Sumatra tersebut dibunuh oknum tak bertanggung jawab.
“Pada tengkorak bangkai gajah terdapat lubang, diduga akibat tembakan peluru senjata api. Lubang sebesar kurang lebih 1,5 cm itu tembus dari bagian bawah rahang sampai ke os frontalis (tengkorak bagian depan atau dahi),” ujarnya seperti yang disampaikan kepada awak media.
Lantaran itu, ia mendesak kepada negara untuk membuka informasi secara lengkap terkait kondisi hutan dan segera melakukan penindakan terhadap kejahatan satwa gajah.
KBS juga meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan tindakan untuk memastikan agar peristiwa pembunuhan Gajah Sumatra tak terjadi lagi.
Penemuan bangkai gajah tersebut berada dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Ipuh 1 register 65, atau sekitar 3,5 kilometer dari batas Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Tutupan Lahan Berkurang
Diungkapkannya, kondisi tutupan lahan di Bentang Alam Seblat saat ini menunjukkan tingginya aktivitas perambahan dan penguasaan hutan di Bentang Alam Seblat.
Dari data yang dimilikinya, lahan tak berhutan di Bentang Alam Seblat didominasi perkebunan sawit seluas 15.000 hektare, kemudian semak belukar 7.900 hektare, perkebunan perusahaan 5.400 hektare, dan lahan terbuka 2.000 hektare.
Kemudian berdasarkan data analisis periode 2020-2023, seluas 8.800 hektare tutupan hutan Bentang Alam Seblat telah hilang. Tutupan lahan sekunder menjadi yang paling besar, yakni sekira 5.600 hektare atau 64,5 persennya dirambah menjadi lahan pertanian sawit.
KBS menyimpulkan persoalan tersebut yang membuat ‘rumah’ Gajah Sumatra di Bengkulu semakin hilang hingga membuat habitat satwa tersebut semakin terdesak. Sehingga menjadi ancaman nyata kepunahan Gajah Sumatra.
Sebelumnya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu menurunkan timnya untuk melakukan pemeriksaan dan otopsi bangkai Gajah Sumatra yang dilaporkan mati di lokasi PT BAT di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu.