Gaji Tentara di Rusia 6 Kali Lipat, Satria Kumbara Tetap Ingin Pulang ke Indonesia
Politik

Satria Arta Kumbara kini tengah bertempur bersama tentara Rusia untuk memerangi pasukan Ukraina.
Namun, mantan prajurit marinir TNI AL itu sudah menyampaikan keinginannya pulang ke Indonesia melalui tayangan video yang dibagikan di media sosial, pada (21/7/2025).
Baca Juga: Mengapa Tsunami akibat Gempa Rusia 8,8 Magnitudo Tidak Sebesar yang Dikhawatirkan? Ternyata Ini Jawabannya
Satria pun menyebut nama Presiden Prabowo Subianto agar mau membantu kepulangannya ke Indonesia.
Tak Berniat Khianati Indonesia
Baca Juga: Drone Ukraina Hantam Pembangkit Nuklir Terbesar Rusia Picu Kebakaran, Tingkat Radiasi Berbahaya?
Satria Arta Kumbara, mantan anggota TNI AL yang kini bergabung jadi tentara bayaran Rusia saat berperang dengan Ukraina. (Tangkapan layar video TikTok)
Ayah satu anak ini menegaskan bahwa dirinya tak pernah berniat untuk mengkhianati Indonesia.
"Mohon izin bapak, saya tidak pernah mengkhianati negara sama sekali. Karena saya niatkan untuk datang ke sini hanya untuk mencari nafkah," tutur Satria.
Menurutnya kewarganegaraannya telah dicabut, namun tidak sebanding dengan hasil yang didapatkannya.
"Dengan adanya hal tersebut dicabutnya kewarganegaraan saya itu tidak sebanding dengan yang saya dapatkan , mohon izin bapak dikembalikan hak kewarganegaraan saya untuk kembali ke Indonesia," ujar Satria.
Satria sampai memohon kepada Prabowo agar mau berbesar hati.
Sebut Nama Gibran dan Sugiono
Satria Arta Kumbara, mantan anggota TNI AL yang kini bergabung jadi tentara bayaran Rusia saat berperang dengan Ukraina. (Tangkapan layar video TikTok)
Dia juga menyebut nama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Luar Negeri Sugiono agar mengakhiri kontrak kerjanya di Kementerian Pertahanan Rusia.
"Mohon izin untuk saat ini yang bisa mengakhiri kontrak saya tersebut hanya Bapak Prabowo di Kementerian Pertahanan Rusia kepada Vladimir Putin dan bantuan dari Allah SWT," tutur Satria.
Satria lalu meminta bantuan warganet agar video dirinya disampaikan kepada admin Partai Gerindra.
Dia menegaskan lagi bahwa dirinya tidak ingin kehilangan kewarganegaraan Indonesia.
"Sekali lagi saya mohon maaf sebesar-besarnya apabila atas ketidaktahuan saya tersebut saya melanggar UU kewarganegaraan dan dibatunya kewarganegaran saya dan sekali lagi saya memohon kebesaraan bapak prabowo mengakhiri kontrak tersebut dan dipulangkan ke Indonesia," ungkap Satria.
Gaji Tentara Bayaran di Rusia
Satria mengungkapkan bahwa dirinya bergabung dengan tentara Rusia demi bisa mencari nafkah.
Tentu saja, ada gaji besar di balik tekad Satria menjalani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
Satria mendapatkan gaji sekitar Rp4 juta-Rp6 juta selama berdinas di TNI AL.
Hal itu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedelapan Belas atas PP No. 28 Tahun 2001 tentang Gaji Anggota TNI.
Mencapai Rp40 Jutaan
Berdasarkan laporan media lokal, Satria Arta Kumbara kemungkinan menerima sekitar Rp 40 jutaan per bulan selama bertugas di militer Rusia
Gaji sebesar itu jika dibandingkan saat berdinas di TNI AL sekitar enam kali lipat.
Rusia memberi gaji untuk tentara asing di kisaran USD 2.000–2.300 atau sekitar Rp 33–38 juta per bulan.
Tentara Bayaran Wagner Group
Wagner Group memberikan gaji kepada tentaranya sekitar USD 667–2.500 atau senilai Rp10 juta-Rp41 juta per bulan.
Bahkan, gaji tentara Wagner Group bisa mencapai USD5.000–USD15.000 atau sekitar Rp 82–246 juta per bulan.
Selain itu, tentara bayaran di Rusia juga bisa mendapatkan bonus sekitar Rp 70–74 juta per bulan.