Gandeng Ubhara Jaya, KPU Perluas Jejaring Kepemiluan

Forumterkininews.id, Jakarta- Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) dengan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) dalam rangka memperluas penyampaian sosialisasi kepemiluan.

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari menyebut, MoU ini juga merupakan bentuk pelaksanaan dari salah satu poin tri darma perguruan tinggi.

"Baru saja KPU menandatangani MoU dengan Ubhara Jaya terkait Pemilu dalam rangka pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi. Bagi KPU,  ini adalah kerja sama untuk membangun jejaring perluasan informasi penyampaian informasi seputar kepemiluan kepada masyarakat," ujar Hasyim di usai menandatangani Mou di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Senin (9/1).

Baca Juga: Golkar Usulkan Gibran Rakabuming sebagai Bacawapres untuk Prabowo

Hasyim melanjutkan nantinya juga akan ada kerja sama di bidang kajian dan pengembangan kepemiluan dengan Ubhara Jaya dimana tujuannya adalah sama, mensosialisasikan kepemiluan di kalangan mahasiswa.

Ketua Umum KPU menandatangani Nota Kesepahaman dengan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya. (Foto: Forumterkininews.id/Sarah Fiba)

Sejauh ini lanjut Hasyim, baik KPU Pusat, Provinsi ataupun kota telah juga menandatangani sejumlah MoU dengan berbagai lembaga.

Baca Juga: Besok, KPU RI Ajukan Banding Soal Putusan PN Jakpus

"Karena kami menyadari dalam mensosialisasikan kepemiluan tidak  bisa sendirian. Harus bekerja sama,  harus berkolaborasi, harus membangun jejaring dengan lingkup yang banyak khusunya universitas,"tandas Hasyim.

Selain itu kata Hasyim,  KPU juga ingin mengembangkan diri baik personel atau kapasitas personel untuk meningkatkan kapasitas  kelembagaan terkait kepemiluan.

Harapan yang sama juga dilontarkan Dekan Fakultas Hukum Ubhara Jaya Dr. Slamet Pribadi. Dimana menurutnya, MoU ini tak hanya sebatas simbolik melainkan akan ada aksi nyata setelahnya.

"Harapannya bukan hanya MoU secara  simbolik atau seremonial saja,  tapi ada aksi nyata terutama dalam mengelola kepemiluan,"ujar Slamet.

Sekaligus katanya, MoU tersebut juga dapat menjadi pembelajaran di luar kampus bagi para mahasiswa terkait bagaimana penyelenggaraan Pemilu.

"Menyelenggarakan pemilu ini  bukan sesuatu yang mudah, maka mahasiswa harus memahami secara ilmiah harus tahu penyelenggaraan negara khususnya pemilu. Di kampus kan ilmu cuma 10 persen 90 persen lagi itu di lapangan. Semoga ke depan MoU ini bisa terlaksana sebagaimana harapannya,"pungkas mantan Jubir Polri tersebut.