Gerindra: Prabowo Sangat Serius Bentuk Presidential Club

FTNews- Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman menyebut, Presiden terpilih Prabowo Subianto sangat serius soal wacana membentuk Presidential Club.

Habib  mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra itu bahkan sudah mendiskusikan hal tersebut bersama kader partai sejak bertahun-tahun lalu.

“Saya ingat betul, mungkin sekitar tahun 2014. Pak Prabowo itu pernah sampaikan ide tersebut,” ujarnya pada Senin (6/5).

Ia menambahkan, saat itu Prabowo menjelaskan alasannya ingin membentuk Presidential Club.

Salah satunya, mengakomodasi para Presiden Republik Indonesia terdahulu dalam suatu forum demi membangun bangsa.

“Saat itu beliau sampaikan, tempat diskusi paling tepat terkait kebijakan-kebijakan pembangunan bangsa adalah bersama para pemimpin tertinggi. Yang juga pernah merumuskan kebijakan negara di masa silam,”paparnya.

Sejauh ini, lanjut Habib, komunikasi antara pihak Prabowo bersama para presiden sebelumnya, yakni Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Joko Widodo (Jokowi) sangat baik.

Khusus terkait Megawati, dia pun yakin Presiden ke-5 Republik Indonesia itu bakal bertemu dengan Prabowo dalam waktu dekat.

“Saya pikir secara langsung atau tidak langsung, sudah sampai ide ini kepada Ibu Mega. Kami kan berkomunikasi dengan jubir-jubir PDIP juga,” ucapnya.

Terima Saran

Di sisi lain, Habib menekankan pihaknya terbuka menerima saran dan masukan terkait format Presidential Club.

“Yang penting ada sarana di mana para presiden yang pernah menjabat tersebut bisa memberikan masukan secara eksklusif,”imbuhnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak mengatakan bahwa Prabowo akan membentuk presidential club.

Menurut Dahnil, perkumpulan itu hanyalah istilah untuk wadah yang menyatukan para mantan presiden Indonesia. Agar bisa tetap berdiskusi mengenai masalah strategis bangsa.

“Presidential Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Essensinya Pak Prabowo ingin para mantan Presiden bisa tetap rutin bertemu. Dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan,” katanya kepada wartawan, Jumat (3/5).

BACA JUGA:   Jelang Libur Nataru dan PPKM Level 3, Polri Bersama Sejumlah Kementerian Gelar Rakor

Dahnil berharap, para tokoh bangsa yang pernah memimpin negeri itu bisa tetap menjaga silahturahmi kebangsaannya dan menjadi teladan bagi masyarakat.

Artikel Terkait