Greta Thunberg Diculik Tentara Israel, Kapal Madleen Dibajak Sebelum Gaza

Politik

Senin, 09 Juni 2025 | 14:34 WIB
Greta Thunberg Diculik Tentara Israel, Kapal Madleen Dibajak Sebelum Gaza
Greta Thunberg ikut aksi protes atas 10 aktivis lingkungan dari kelompok Mother Nature Cambodia dijatuhi hukuman enam hingga delapan tahun penjara setelah melakukan protes damai untuk mendapatkan air bersih. (X @GretaThunberg)

Sebuah kapal bantuan kemanusiaan bernama Madleen, yang mengangkut 12 aktivis termasuk tokoh iklim dunia Greta Thunberg, telah dibajak militer Israel saat berada di perairan dekat Jalur Gaza.

rb-1

Kapal tersebut dilaporkan tengah dalam perjalanan menyalurkan bantuan ke wilayah yang masih berada di bawah blokade ketat Israel.

Kapal Madleen merupakan bagian dari misi Freedom Flotilla Coalition (FFC), organisasi internasional yang berupaya menembus blokade laut Israel atas Gaza.

Baca Juga: Daftar Produk yang Masuk Boikot Pro-Palestina Versi Boycat

rb-3

Menurut pernyataan FFC di media sosial, kapal itu dicegat pada Senin (9/6/2025) dini hari waktu setempat.

Mereka juga melaporkan adanya serangan berupa cairan putih dari drone dan gangguan komunikasi sebelum pasukan Israel naik ke kapal.

Israel mengonfirmasi telah menghentikan dan membawa kapal tersebut ke Pelabuhan Ashdod.

Baca Juga: Pelatih Timnas Israel dan Asistennya Diserang di Athena: Bebaskan Palestina

Para penumpang akan dipulangkan ke negara asal masing-masing. Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menyatakan pihaknya akan memutar video peristiwa 7 Oktober—insiden penyerangan oleh Hamas—kepada para aktivis tersebut sebagai bentuk "pengingat" siapa yang mereka dukung.

Katz menyebut para aktivis, termasuk Greta, sebagai "pendukung Hamas".

Misi Kemanusiaan dan Tuduhan Israel

Greta Thunberg bersama 11 aktivis lainnya melakukan misi bantuan Freedom Flotilla, yakni mendukung perlawanan Palestina dan menantang blokade dan genosida Israel. (Instagram @chris_kebbon)

Kapal Madleen bertolak dari Catania, Sisilia, Italia pada 1 Juni 2025, membawa sejumlah bantuan kemanusiaan simbolis. FFC menyebut pelayaran ini bertujuan memprotes blokade laut Israel atas Gaza yang telah berlangsung lebih dari 17 tahun, dan dianggap sebagai tindakan ilegal serta tidak manusiawi oleh komunitas internasional.

Dalam video yang sempat direkam sebelum dicegat, ke-12 aktivis di atas kapal menyerukan agar pemerintah negara mereka segera turun tangan untuk menjamin keselamatan dan pembebasan mereka.

Israel, lewat Kementerian Luar Negeri, merilis video yang memperlihatkan militer membagikan makanan dan air kepada para penumpang setelah kapal diamankan.

Greta Thunberg Diculik Tentara Israel

Akun Instagram @gazafreedomflotilla mengabarkan bahwa Greta Thunberg telah diculik oleh militer Israel dan meminta pemerintah Swedia untuk melindungi warga negaranya.

"Pemerintah Swedia harus melindungi warga negaranya! Greta Thunberg telah diculik oleh militer Israel. Greta adalah warga sipil tak bersenjata di atas kapal yang membawa kargo kemanusiaan, termasuk susu formula bayi, perlengkapan medis, dan bantuan penyelamat lainnya bagi penduduk Gaza yang terkepung. Dia tidak menimbulkan ancaman, dan beroperasi sepenuhnya sesuai dengan hukum maritim, kemanusiaan, dan hak asasi manusia internasional," tulis akun tersebut.

Siapa Saja Penumpangnya?

Greta Thunberg bersama 11 aktivis lainnya melakukan misi bantuan Freedom Flotilla, yakni mendukung perlawanan Palestina dan menantang blokade dan genosida Israel. (Instagram @chris_kebbon)

Kapal ini dinamai Madleen, sebagai penghormatan kepada satu-satunya perempuan nelayan di Gaza.

Selain Greta Thunberg dan anggota Parlemen Uni Eropa berdarah Prancis-Palestina, Rima Hassan, kapal juga mengangkut aktivis dari berbagai negara seperti Jerman, Brasil, Turki, Spanyol, Belanda, dan Prancis.

Greta, yang dikenal dunia sejak tahun 2018 karena aksi mogok sekolah demi perubahan iklim, menyatakan bahwa misi ini adalah bentuk tanggung jawab moral terhadap warga Palestina.

“Kami tidak bisa tinggal diam ketika ketidakadilan terjadi. Ketika pemerintah kami gagal, maka kami harus melangkah maju,” ujarnya dalam wawancara dengan Middle East Eye di atas kapal.

Ancaman Serangan

Greta Thunberg bersama 11 aktivis lainnya melakukan misi bantuan Freedom Flotilla, yakni mendukung perlawanan Palestina dan menantang blokade dan genosida Israel. (Instagram @chris_kebbon)

Ini bukan kali pertama kapal bantuan FFC mendapat intervensi. Bulan lalu, sebuah kapal mereka bernama Conscience dikabarkan terkena serangan drone saat berada di lepas pantai Malta.

Israel dituduh sebagai dalang serangan tersebut, meski belum memberikan tanggapan resmi.

Sebelum insiden pada Madleen, FFC juga mengklaim melihat drone buatan Israel, IAI Heron, terbang di atas kapal mereka pada 3 Juni.

Lokasi kapal sempat dilacak secara langsung menggunakan perangkat Garmin, namun pelacak itu kini telah dinonaktifkan.

Sumber: The Independent

Tag gaza israel greta thunberg

Terkini