Gugatan Rp100 Miliar Buntu! Kuasa Hukum Nikita Mirzani Ogah Bahas Mediasi

Sidang gugatan Rp100 miliar yang diajukan Nikita Mirzani terhadap Reza Gladys dan dr. Attaubah Mufid di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan belum menunjukkan perkembangan berarti setelah dua kali persidangan digelar.

Pada Rabu (11/6/2025), sidang kembali digelar dengan agenda pemanggilan dan pemeriksaan pihak tergugat. Namun, majelis hakim memutuskan bahwa persidangan akan dilanjutkan pekan depan dengan agenda mediasi.

Kuasa hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid, mengaku belum mengetahui secara pasti mekanisme mediasi yang akan dilakukan, termasuk siapa hakim mediatornya.

Baca Juga: KPK Tanggapi Laporan Nikita Mirzani: Segera Tindak Lanjuti Dugaan Suap Jaksa dan Hakim

"Saya belum tahu. Tapi, pada dasarnya, mediasi itu bertujuan untuk mendamaikan para pihak, menjembatani mereka agar bisa membahas persoalan secara musyawarah. Nantinya akan ada hakim mediator," ujar Fahmi kepada awak media usai sidang di PN Jakarta Selatan.

Pihak Nikita Mirzani Ogah Mediasi

Nikita Mirzani ditahan Polda Metro Jaya pada 5 Maret 2025, atas kasus pemerasan terhadap Reza Gladys sebesar Rp5 miliar. (FTNews.co.id)

Baca Juga: Nikita Mirzani Ditahan, Beredar Bukti Transfer Reza Gladys dengan Nominalnya Fantastis

Fahmi Bachmid menjelaskan, apabila mediasi tidak menghasilkan kesepakatan, maka proses hukum akan dilanjutkan hingga putusan akhir.

"Kalau tidak ada titik temu, ya prosesnya lanjut. Karena pada akhirnya, dalam setiap permasalahan hukum, yang dicari adalah kebenaran," ujarnya.

Saat ditanya kemungkinan membuka jalur negosiasi dengan Reza Gladys, Fahmi Bachmid enggan memberikan komentar lebih lanjut. Ia menegaskan bahwa mekanisme mediasi sepenuhnya berada di tangan hakim mediator.

"Saya tidak bisa menanggapi hal itu karena kembali lagi ke sistem. Hakim mediator itu tugasnya menjembatani, mendamaikan, dan mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan secara baik-baik," tegasnya.

Sebelumnya, sidang sempat ditunda karena ketidakhadiran pihak turut tergugat, yaitu Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jaksa Agung, dan PT Bumi Parama Wisesa. Atas ketidakhadiran tersebut, majelis hakim memerintahkan agar para pihak turut tergugat hadir pada sidang hari ini, 11 Juni 2025.

Kronologi Gugatan

Nikita Mirzani dan asistennya, Mail Syahputra, resmi ditahan Polda Metro Jaya pada 5 Maret 2025, atas kasus pemerasan terhadap Reza Gladys sebesar Rp5 miliar. (FTNews.co.id)

Sebagai informasi, Nikita Mirzani menggugat dr. Reza Gladys atas dugaan wanprestasi. Gugatan tersebut didaftarkan pada 16 Mei 2025 dengan nomor perkara 489/Pdt.G/2025/PN JKT.SEL, melalui kuasa hukumnya, Fahmi Bachmid.

Dalam gugatan tersebut, Nikita dan asistennya, Ismail Marzuki, tercatat sebagai penggugat. Sementara Reza Gladys dan suaminya, dr. Attaubah Mufid, menjadi pihak tergugat. Kepala Kepolisian RI, Jaksa Agung RI, dan PT Bumi Parama Wisesa tercatat sebagai turut tergugat.

Gugatan ini berkaitan dengan perjanjian kerja sama review produk skincare yang berlangsung selama satu tahun, dari 19 November 2024 hingga 19 November 2025. Dalam perjanjian itu, Nikita Mirzani diminta memberikan ulasan positif terhadap produk skincare milik Reza.

Namun, menurut Nikita Mirzani, laporan hukum yang dilayangkan Reza Gladys terhadap dirinya dan sang asisten merupakan bentuk pelanggaran atas perjanjian tersebut. Atas dasar itu, Nikita Mirzani meminta majelis hakim menyatakan perjanjian tersebut sah dan mengikat secara hukum, serta menjatuhkan hukuman terhadap pihak tergugat atas dugaan wanprestasi.

(Selvianus Kopong Basar)