Gunung Rinjani Makan Korban Lagi! Pendaki Malaysia Jatuh, Alami Cedera Serius
Lifestyle

Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menelan korban setelah seorang pendaki asal Malaysia mengalami kecelakaan serius.
Insiden ini terjadi pada Jumat, 27 Juni 2025 kemarin sekitar pukul 14.20 WITA di jalur menuju Danau Segara Anak.
Korban dilaporkan terjatuh sekitar 200 meter sebelum jembatan menuju danau dan mengalami patah tulang pinggang serta luka di bagian kepala.
Baca Juga: DPR Soroti Proses Evakuasi Pendaki Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani
Meski mengalami cedera cukup parah, korban masih dalam kondisi sadar dan dapat berjalan perlahan.
Tanggapan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani
Baca Juga: Evakuasi WNA Brazil, Jalur Pendakian ke Puncak Gunung Rinjani Ditutup Sementara
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yarman, membenarkan laporan kecelakaan yang dialami seorang warga Malaysia. Ia memastikan tim evakuasi telah dikerahkan segera setelah mendapat laporan.
“Informasi awal memang benar, korban masih bisa berjalan pelan walau ada cedera di kaki dan benturan di kepala. Tim kami sudah dalam perjalanan ke lokasi untuk penanganan darurat,” ujar Yarman dalam keterangannya.
Proses evakuasi dilakukan sesuai dengan protokol standar, termasuk pemberian pertolongan pertama di tempat kejadian.
Selanjutnya, korban akan dibawa ke Posko Sembalun untuk pemeriksaan lebih lanjut. Apabila diperlukan, korban akan dirujuk ke rumah sakit terdekat seperti RS Bhayangkara Mataram atau Puskesmas di wilayah Sembalun.
Pendaki Diminta Hati-Hati
Gunung Rinjani. (YouTube/Adyctivity)
Baru pekan lalu, Gunung Rinjani memakan korban dengan tewasnya pendaki asal Brazil, Juliana Marins. Insiden yang dialami Juliana menyita perhatian global dan sangat viral setelah ia jatuh pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Juliana dinyatakan meninggal dunia usai terjatuh di lereng menuju puncak Rinjani. Tim SAR gabungan kesulitan mengevakuasi Juliana secara langsung karena medan dan cuaca yang tidak bersahabat.
Kini, Rinjani kembali memakan korban. Untungnya, pendaki asal Malaysia tersebut kali ini berhasil diselamatkan.
Meski demikian, Yarman juga mengimbau para pendaki untuk lebih waspada dalam menghadapi medan ekstrem Rinjani. Ia menegaskan bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap pendakian.
Rangkaian insiden ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat oleh pemandu lokal, serta kesiapan fisik dan mental setiap pendaki.
Medan ekstrem seperti Rinjani membutuhkan kewaspadaan tinggi demi menghindari kecelakaan serupa di masa mendatang.
“Topografi Rinjani menantang, pendaki harus ekstra hati-hati dan tidak memaksakan diri. Jika merasa lelah atau tidak kuat, segera istirahat dan minta bantuan,” pesan Yarman.