Gus Yahya Diguncang Skandal! PBNU Beri Ultimatum 3 Hari: Mundur atau Dicopot!
Sebagian besar warga NU menganggap langkah tersebut tidak sejalan dengan sikap NU yang secara historis mendukung Palestina.
PBNU Beri Ultimatum: Tiga Hari untuk Mundur (November 2025)
Situasi memuncak pada November 2025 ketika Rapat Harian Syuriah PBNU mengeluarkan ultimatum: Gus Yahya diberi waktu tiga hari untuk mengajukan pengunduran diri, atau ia berpotensi dicopot dari jabatan Ketum PBNU.
Tekanan semakin kuat karena:
Kembali mencuatnya isu kedekatan dengan Israel
Kritik atas keputusan strategis yang dianggap merusak citra PBNU
Muncul dugaan salah kelola keuangan di tubuh organisasi
Krisis internal ini menciptakan ketegangan besar di organisasi Islam terbesar di dunia tersebut.
Gus Yahya Menolak Mundur: Keputusan Sepihak!
Meski dihadapkan pada ultimatum keras, Gus Yahya menolak mundur. Ia beralasan keputusan Syuriah PBNU diambil tanpa memberi ruang klarifikasi atau dialog terbuka.
Gus Yahya menegaskan langkah diplomasi yang ia lakukan bertujuan mendukung perdamaian global. Ia tidak berniat merusak prinsip perjuangan Palestina.
Semua pihak diminta tetap tenang dan menjaga persatuan Nahdliyin. Penolakannya membuat situasi semakin dinamis dan memecah konsentrasi organisasi.
Kontroversi ini tak hanya menggetarkan Indonesia, tetapi juga menarik perhatian media internasional.
Beberapa media asing memberitakan kisruh Gus Yahya, mencerminkan betapa sensitif dan strategisnya posisi PBNU sebagai organisasi Islam dengan anggota terbesar di dunia.