Pengukuhan Pengurus NU, Langkah Awal Wujudkan Kepedulian Lingkungan
Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin serta sejumlah tokoh dan ulama akan menghadiri prosesi pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027. Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Pengukuhan sendiri digelar di Gedung Pertemuan, Olahraga, dan Seni atau Dome Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (31/1) pagi.
"Insyaallah Presiden hadir, Wapres hari ini sudah ada di sini," kata Gus Yahya usai gladi bersih di Dome, Minggu (30/1).
Pengukuhan dan pelantikan pengurus PBNU dipimpin langsung Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar. Presiden diundang untuk memberikan sambutan pengukuhan. Pengukuhan kali ini juga disiarkan secara langsung melalui 750 kanal YouTube santri serta kanal YouTube NU Online sehingga bisa diikuti oleh para Pengurus Cabang, MWCNU, hingga Ranting NU.
Baca Juga: Mendag Harusnya Antisipasi Lonjakan Harga Telur dan Daging
Pengukuhan akan didahului penandatanganan nota kesepahaman antara PBNU dengan dua kementerian, yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Menurut Yahya, kerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk memberdayakan kampung nelayan. Kerja sama NU dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang peremajaan kebun kelapa sawit dan reboisasi yang melibatkan petani kecil pinggir hutan.
Nota kesepahaman itu juga akan ditindaklanjuti dengan pencanangan kampung nelayan mandiri di Nusa Tenggara Timur (NTT) 5 Februari 2022. Untuk pemberdayaan masyarakat petani sawit akan dicanangkan di Palembang pada 11 Februari 2022.
Baca Juga: Tak Ada Pembatasan Massa saat Penetapan Presiden di KPU Hari Ini
Pameran Buku
Pada kesempatan pengukuhan ini juga, di pelataran Dome digelar pameran manuskrip turots, atau pameran kitab-kitab klasik karya ulama Nusantara. Ada banyak kitab yang dipamerkan, di antaranya sebuah kitab yang dimaknai atau dikasih arti oleh Syaikhona Kholil Bangkalan.
Kitab-kitab yang dipamerkan menggambarkan betapa kaya warisan intelektual nusantara sebagai sebuah pergulatan dari para ulama nusantara.
"Manuskrip yang dikumpulkan para kiai muda ini ada yang sangat tua bahkan ada karya yang belum diterbitkan," kata Yahya.
Karya para ulama nusantara ini menunjukkan betapa kuatnya Islam Nusantara yang memiliki rujukan yang otentik dan kokoh untuk wawasan keagamaan.
"Kita memiliki struktur keagamaan kita sendiri yang tidak kalah kokoh dibandingkan struktur keagamaan dari belahan dunia mana pun," ujar Yahya.