Hukum

Hacker Bjorka Ternyata Pemuda Minahasa, Ditangkap Direktorat Siber Polda Metro Jaya

02 Oktober 2025 | 19:16 WIB
Hacker Bjorka Ternyata Pemuda Minahasa, Ditangkap Direktorat Siber Polda Metro Jaya
WFT diduga Bjorka ditangkap Direktorat Siber Polda Metro Jaya. (Tangkapan layar YouTube)

Telegram (via channel anonim dan forwarded posts)

BreachForums / RaidForums (sebelum diblokir)

Twitter (X) dengan beberapa akun yang sempat aktif, seperti: • @bjorkanism • @bjorkanesian • @DarkTraces

Email anonim berbasis ProtonMail dan Tutanota

Beberapa akun sempat hilang, diblokir, atau berpindah platform setiap kali identitas mulai dilacak aparat.

Riwayat Peretasan yang Sempat Dikaitkan dengan Bjorka

WFT diduga Bjorka ditangkap Direktorat Siber Polda Metro Jaya. (Tangkapan layar YouTube)WFT diduga Bjorka ditangkap Direktorat Siber Polda Metro Jaya. (Tangkapan layar YouTube)

Sebelum penangkapan WFT, nama akun Bjorka sudah dikenal luas karena sejumlah kebocoran data besar yang pernah diklaimnya. Berikut beberapa aksi peretasan yang pernah dikaitkan dengan nama tersebut:

  • Kebocoran data registrasi SIM Card (2022): Mengklaim mengamankan 1,3 miliar data juta pengguna yang berisi NIK dan nomor telepon.
  • Pembocoran dokumen surat rahasia BIN: Termasuk dokumen internal yang diklaim didapat dari sumber pemerintahan.
  • Data pelanggan PLN: Disebut mencakup 17 juta lebih data pengguna listrik.
  • Data 26 juta pengguna Indihome: Termasuk histori browsing, kontak, dan metadata lainnya.
  • Kebocoran dokumen Presiden dan pejabat kementerian: Termasuk klaim soal jadwal dan surat menyurat pejabat tinggi negara.
  • Data paspor WNI: Sekitar 35 juta data paspor sempat diperjualbelikan.
  • Serangan terhadap Kominfo, KPU, dan MyPertamina: Dalam beberapa unggahan, ia menyindir sistem keamanan lembaga negara.

Meski tidak semua serangan terbukti berasal dari satu orang, nama Bjorka telah menjadi ikon kolektif bagi aksi peretasan terhadap institusi Indonesia.

Wakil Direktur Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus menegaskan, penyidik kini menelusuri jumlah pasti data yang diperjualbelikan, pihak-pihak yang menjadi korban, serta aliran dana hasil aktivitas ilegal tersebut.

“Penyidikan masih berlanjut untuk memastikan besaran data yang diperjualbelikan, siapa saja korbannya, dan jumlah keuntungan yang diterima pelaku,” kata AKBP Fian Yunus.

AKBP Fian Yunus menyampaikan bahwa penyidik kini memfokuskan proses pemeriksaan pada aspek-aspek berikut:

  • Verifikasi jumlah pasti data yang telah dicuri dan dipasarkan
  • Identifikasi korban dari berbagai sektor, tidak hanya perbankan
  • Penelusuran arus pembayaran kripto dan rekening tujuan
  • Pemanfaatan data yang dijual, termasuk kemungkinan penyebaran ke luar negeri

Selain sektor jasa keuangan, tersangka mengaku memiliki data dari perusahaan kesehatan dan institusi lain yang belum disebut secara resmi. Polisi juga menyelidiki kemungkinan adanya jaringan atau kaki tangan lain.

1 2 Tampilkan Semua
Tag bjorka hacker minahasa sulawesi utara

Terkait

Terkini