Harga Emas Dunia Siap Meledak, Kini Investor Ramai-ramai Berebut Logam Mulia
Situasi tersebut memperbesar kemungkinan Bank Sentral AS (The Fed) menurunkan suku bunga pada Desember mendatang.
Meski begitu, Ibrahim menilai langkah itu tidak akan dilakukan setiap bulan, karena masih menunggu rilis data tenaga kerja dan inflasi.
Ketidakpastian data ekonomi membuat investor panik. Banyak saham di Wall Street rontok, terutama di sektor teknologi dan komoditas.
Karena itu, emas kembali dilirik sebagai aset aman.
China Melemah, Konflik Rusia-Ukraina Bikin Emas Makin Bersinar
Harga emas diprediksi bakal terus naik hingga beberapa hari ke depan. [Gemini]
Dari Asia, ekspor China tercatat menurun akibat tarif dagang tinggi dari Amerika Serikat.Situasi semakin panas setelah Donald Trump menolak ekspor chip teknologi ke Beijing.
Pertemuan Trump dan Xi Jinping di KTT ASEAN maupun APEC hanyalah sandiwara politik. Hubungan dua negara itu sebenarnya makin tegang.
Di Eropa, konflik Rusia dan Ukraina belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Kedua negara masih saling melancarkan serangan, memicu kekhawatiran pasar global.
Selama ketegangan geopolitik dan ekonomi belum reda, emas akan tetap menjadi pilihan utama investor.