Heboh Kabar Siswa SMKN 1 Cihampelas Korban MBG Meninggal Dunia, Benarkah?

Heboh kabar yang menyebutkan seorang siswa SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, korban MBG meninggal dunia.

Kabar ini tersebar luas di media sosial X yang menyebutkan kalau siswa tersebut sempat mengonsumsi paket MBG atau makan bergizi gratis.

"Bunga Rahmawati menjadi salah satu siswa kelas XII SMKN 1 Cihampelas yang ikut mengonsumsi paket MBG berisi rebus telur, lotek, kentang, dan pisang, pada Rabu 24 September 2025. Namun pada hari itu, ia tak mengalami gejala keracunan seperti yang dirasakan oleh 121 rekannya," tulis akun X @murthadaone, Kamis 2 Oktober 2025.

Baca Juga: Viral Angkot Buang Sampah Berkarung-karung Pinggir Jalan, Pelat Nomornya Terekam Jelas

Disampaikannya siswa tersebut baru merasakan sakit beberapa hari setelahnya tepatnya Selasa 30 Agustus 2025.

"Sejak hari Rabu pasca konsumsi MBG, Bunga tidak pernah menjalani pemeriksaan di posko, puskesmas, maupun rumah sakit karena tidak merasakan gejala yang dikonfirmasi," tulisnya.

Ilustrasi MBG. [Istimewa]

Baca Juga: Tampang Penculik Ibu di Antapani Bandung, 4 Tersangka Ditangkap Polisi

Baru pada Selasa 30 September 2025, setelah pulang sekolah, Bunga mengeluh mual lalu dibawa ke bidan terdekat. Setelah berkonsultasi, bidan menyarankan agar Bunga segera dirujuk ke RSUD Cililin, sambungnya.

Informasi dari pihak keluarga, lanjut pemilik akun menuliskan awalnya keluarga hanya mengira masuk angin, apalagi pada hari Selasa pagi sempat membaik.

Namun pada pukul 13.00 WIB mengeluh lagi mual dan langsung dibawa ke bidan terdekat, bidannya konsul ke kita, kita langsung anjurkan ke RSUD Cililin. Tiba-tiba kita bisa kabar meninggal, katanya.

“Gejalanya memang keracunan, tapi jarak waktu makan MBG jauh, kemungkinan juga sudah mengonsumsi makanan lain selain MBG,” sambungnya.

Lalu apakah benar siswa SMKN 1 Cihampelas tersebut meninggal karena MBG?

Ilustrasi hoax. [Istimewa]

Dilaporkan dari situs resmi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) klaim tersebut tidak benar atau hoaks.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia N. Sukandar, saat dihubungi pada Rabu, 1 Oktober 2025, menyatakan bahwa penyebab kematian siswa tersebut bukan berasal dari program MBG karena siswa yang meninggal dunia tidak termasuk dalam daftar korban keracunan MBG yang sebelumnya terjadi di wilayah Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.

Berdasarkan keterangan keluarga, siswa tersebut sudah mengalami sakit sejak Senin malam sebelum akhirnya meninggal dunia.

Dengan adanya klarifikasi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat meminta masyarakat tidak mudah percaya pada kabar yang beredar tanpa verifikasi.

Pihaknya memastikan terus melakukan pemantauan program MBG di wilayah Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.