Heboh Karangan Bunga Terkait Dugaan Bullying di Sekolah Kelapa Gading, Polisi Turun Tangan

Sejumlah karangan bunga memenuhi sebuah sekolah di Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut). Hal ini buntut dugaan perundungan atau bullying yang terjadi di sekolah tersebut.

Karangan bunga itu berdiri berderet di depan Penabur Intercultural School, Kelapa Gading, Jakut. Isi tulisannya berisi nada protes hingga sindiran.

Potret karangan bunga tersebut diunggah di media sosial Threads melalui akun Instagram @gadinglyfe.

Baca Juga: Terkuak, Ini Motif Perundungan Siswa SMPN 1 Tambun Selatan

"Sedang ramai kasus bullying di salah satu sekolah internasional di Kelapa Gading, para orang tua murid mengirim karangan bunga ke sekolah karena menganggap sekolah lamban dalam handle kasus ini," tulis akun tersebut.

Terkait ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menyebut kepolisian masih menyelidiki dugaan bullying di sekolah tersebut.

"Dalam penanganan penyidik Polres Metro Jakarta Utara, kita beri ruang bagi penyidik untuk bekerja," tutur Budi dalam keterangannya, Kamis (4/12/2025).

Baca Juga: Tragis! Remaja 13 Tahun Gantung Diri Lantaran Dibuli di Sekolah, Guru Mengaku tak Tahu

Dua Laporan

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto. [Dok. Polisi]Sementara itu, Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra mengonfirmasi adanya laporan dugaan bullying di sekolah tersebut.

Laporan itu telah diterima Polres Metro Jakarta Utara yang pertama teregister dengan nomor LP/B/439/III/2025/SPKT/POLRES METRO JAKUT pada 5 Maret 2025.

Kemudian Laporan kedua teregister pada 29 November 2025 dengan nomor LP/B/2289/XI/2025/SPKT/POLRES METRO JAKUT.

"Ditangani oleh Polres Metro Jakarta Utara," kata Seto.

Respons Penabur

Ilustrasi bullying atau perundungan. [Pexels]Sementara itu, Humas BPK Penabur menyatakan bahwa pihak sekolah telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan terkait pelaporan dugaan bullying tersebut.

"Saat ini telah diambil langkah-langkah yang diperlukan dalam menyikapi situasi tersebut sesuai tata tertib dan ketentuan yang berlaku, dengan tetap menjaga suasana belajar yang aman dan kondusif," demikian pernyataan Humas BPK Penabur.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus dugaan perundungan atau bullying dilakukan seorang pelajar berinisial E.

Diduga ada tiga pelajar yang menjadi korban bullying berinisial C (10), G (11), dan J (10).