Heboh Pengakuan Jusuf Hamka Soal Dalang Kerusuhan '98 Ada di Pemerintahan Prabowo Subianto

Pengusaha keturunanan Tionghoa Jusuf Hamka menjadi perbincangan setelah berbicara dalam podcast Uya Kuya. Jusuf Hamka menceritakan terkait siapa dalang peristiwa Kerusuhan Mei 1998.

Dalam tayangan 30 Juni lalu, Uya Kuya mengundang Jusuf Hamka dalam seorang perempuan Miselle. Keduanya merupakan keturunan Tionghoa yang menjadi saksi Tragedi Mei 1998.

Petinggi Militer Dalang Tragedi Mei 1998

Baca Juga: Rumah Uya Kuya Jadi yang Ketiga Digeruduk dan Dijarah Massa

Jufuf Hamka dan Miselle di YouTube Uya Kuya. (YouTube)

Menurut Jusuf Hamka, Tragedi Mei 1998 didalangi oleh petinggi petinggi militer yang saat ini duduk di pemerintahan Prabowo Subianto.

Menurutnya, Prabowo Subianto sedemikian rupa difitnah seolah-olah dalang Tragedi Mei 1998. Padahal, ada petinggi militer yang sebenarnya ingin merebut kekuasaan pemerintahan dan menyingkirkan Prabowo Subianto di militer.

Baca Juga: Viral Video Ramalan Hard Gumay Dulu tentang Uya Kuya, Netizen: Meleset Dikit Gak Apa-Apa

"Petinggi militer yang punya ambisi (kekuasaan). Karena waktu itu ada perebutan (kekuasaan). Pak Prabowo ini kan karirnya boleh bilang cepat sekali sampai beliau dari Danjen Kopasus melesat jadi Pangkosrad," kata Jusuf Hamka.

Menurut Jusuf Hamka, terjadilah persaingan tidak tertulis untuk menyingkirkan Prabowo Subianto.

"Yang pasti (petinggi) masih di atasnya Pak Prabowo gitu ya, pasti yang bisa melucuti Pak Prabowo kan pasti orang yang di atas Pak Prabowo. Kemudian diframing lah difitnahlah Pak Prabowo sedemikian rupa," katanya.

Penculikan oleh Tim Mawar

Jufuf Hamka di YouTube Uya Kuya. (YouTube)

Jusuf Hamka juga menyinggung kasus penculikan mahasiswa oleh Tim Mawar yang disebut-sebut didalangi oleh Prabowo Subianto. Ia tak menampik ada peristiwa tersebut, namu menyebut ada pihak lain juga yang melakukan penculikan.

"Peristiwa penculikan ini diframing untuk mendorong supaya bisa mengkudeta Pak Harto dengan beberapa oknum-oknum lainlah oknum sipil iya sehingga menggerakkan massa mahasiswa dipakai untuk menduduki DPR MPR," katanya.

Sementara itu, massa perusuh memprovokasi warga untuk membuat membuat resah teman-teman kalangan bisnis. Terutama juga sampai memperkosa sehinga banyak orang eksodus.

"ehingga pada eksodus sehingga ekonomi bukan nyaris lumpuh, tapi sudah lumpuh hari itu dan dolar sempat Rp15.000- Rp16.000 dari Rp2.000," katanya.