Hitung-hitungan Untung Rugi, Bisakah PSI dan PKB Gandengan di Pilkada DKI?
Politik

FT News - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) datang ke DPP Partai Kebangkitan Bangsa guna memberikan tawaran kerja sama politik pada Selasa, (6/8) lalu.
Ketua Umum PSI tiba di kantor pusat PKB bersama timnya menggunakan pakaian layaknya santri. Meski dengan tampilan santri, Kaesang terlihat mengenakan sneaker.
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, keduanya masih mungkin berkoalisi. Sebab, ia menilai politik antar partai ini soal kepentingan.
Baca Juga: Giliran Wali Kota Bandung Terjaring OTT KPK!
“Karena politik itu pragmatisme saja, soal kepentingan saja. Kalo kepentingan sama ya bersatu, kalau berbeda ya berseteru,” ujarnya kepada FTNews, Rabu (7/8).
Meski demikian kedua partai belum bisa mengusung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024.
Pertemuan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar di DPP PKB Jakarta, Selasa (6/8/2024) [FT News/Muhamad Nur Alfiyan]
Baca Juga: Malam Ini! INDONESIAN TRENDING AWARDS Live di GTV
“Kalau mereka berkoalisi ya ga bisa mengajukan calonnya, karena mereka punya 18 kursi ya kurang, karena minimal 22 kursi untuk mendorong kandidat mereka,” kata Ujang.
Dalam pemilihan legislatif Jakarta 2024, PKB mendapatkan 10 kursi dan PSI (8). Untuk mencalonkan gubernur DKI Jakarta, partai atau gabungan partai butuh setidaknya 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Hal ini merujuk pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota. Adapun jumlah kursi di DPRD Jakarta sebanyak 106.
Ujang melanjutkan, kedua partai ini membutuhkan dukungan partai ketiga.
“Jika mereka berkoalisi untuk mengusung kandidatnya, percuma,” jelas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR).
Ujang menilai, apabila koalisi PKB-PSI terjadi di Jakarta, tentu saja partai yang memiliki kursi DPRD terbanyak akan mendapatkan manfaat.
“Kalau berkoalisi ya mungkin saja, bisa saja. Di politik tidak ada yg tidak mungkin, ini soal kepentingan saja” imbuhnya.
Sebelumnya, putra Presiden Jokowi ini menyatakan siap bertarung di Pilkada Jakarta 2024. Hal ini dia sampaikan ketika bertandang ke DPP PKB, Jakarta, Selasa (6/8).
“Saya sendiri masih Istiqoraoh dulu, tapi ketika ada permintaan dari masyarakat terkhusus Jakarta, saya siap, siap melawan pak Anies Baswedan, saya pun siap untuk melawan pak Ridwan Kamil,” jelasnya.