Indonesia Ajarkan Dunia Tata Kelola Air Lewat Kearifan Lokal

FTNews – Dalam World Water Forum (WWF) ke-10 nanti, Indonesia akan pamerkan tata kelola air melalui kearifan lokalnya. Hal ini diungkapkan oleh Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, Rabu (24/3).

Endra mengatakan bahwa banyak hal yang menarik sebagai bahan pembelajaran di Indonesia. Khususnya, berkaitan dengan cara menyelesaikan masalah tata kelola air.

“Keberhasilan Indonesia mendorong tata kelola air melalui pendekatan budaya lokal dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat global. Praktik baik yang melibatkan seluruh stakeholder ini membuktikan bahwa Indonesia mampu memimpin dunia dalam menghadapi krisis air,” ujar Endra, yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua I Sekretariat Nasional Penyelenggaraan 10th WWF.

Indonesia sendiri sudah memiliki sistem tata kelola air yang sudah mendapat pengakuan dari UNESCO, yaitu sistem Subak di Bali. Subak sendiri merupakan organisasi milik masyarakat petani Bali yang khusus mengatur tentang manajemen atau sistem irigasi sawah secara tradisional.

Selain itu, juga terdapat Taman Hutan Rakyat yang memperlihatkan pentingnya mangrove untuk mendukung pengelolaan air. Contoh-contoh tersebut dapat menjadi pembelajaran oleh para pemimpin dan delegasi dunia.

Krisis Air di Dunia

Ilustrasi kekeringan air. Foto: canva

Saat ini, krisis air merupakan ancaman yang sangat serius di berbagai negara. Ditambah, adanya perubahan iklim juga telah mengganggu siklus hidrologi.

Menurut Endra, krisis air menjadi permasalahan global. Namun, setiap negara harus menyelesaikan permasalahan tersebut, baik di negara maju maupun negara berkembang.

Food and Agriculture Organization (FAO), memprediksi krisis air akibat perubahan iklim akan meningkatkan kerawanan pangan pada tahun 2050 nanti. Selain itu, lebih dari 500 juta petani skala kecil, yang juga menghasilkan 80 persen sumber pangan dunia saat ini, menjadi kelompok yang paling rentan.

BACA JUGA:   Tingginya Maleware di Indonesia Karena Pemakaian Software Bajakan

Tidak hanya permasalahan pangan, namun krisis air juga menjadi penyebab konflik antarwilayah hingga antar negara. Contohnya, seperti Iran dan Afghanistan, di mana kedua negara di Timur Tengah ini bergejolak karena menyusutnya ketersediaan sumber air.

Artikel Terkait