Ini Dia! Bir Non-Alkohol Asal Betawi Penuh Kearifan Lokal

Kuliner

Rabu, 31 Januari 2024 | 00:00 WIB
Ini Dia! Bir Non-Alkohol Asal Betawi Penuh Kearifan Lokal

FTNews - Kala Belanda masih menjajah Indonesia, mereka suka meminum minuman keras atau beralkohol seperti bir. Mereka meminum minuman ini untuk menghangatkan tubuh mereka di kala suasana sedang dingin.

rb-1

Namun, masyarakat Betawi juga ingin merasakan apa yang para orang Belanda minum.

Setelah mereka mencoba minuman tersebut, masyarakat Betawi tidak menyukainya karena efeknya dapat memabukkan. Selain itu, masyarakat Betawi sebagai masyarakat Muslim yang taat, mereka juga memilih tidak meminum minuman ini karena melanggar peraturan agama.

Baca Juga: Ridwan Soplanit Diminta Sambo untuk Diam soal Kejadian Duren Tiga

rb-3

Pada akhirnya, dengan kearifan lokal mereka, masyarakat Betawi membuat sebuah “bir” yang tidak mengandung alkohol, yang bernama Bir Pletok. Bir ini tetap dapat menghangatkan badan tanpa adanya efek samping yang memabukkan.

“Dari situlah masyarakat Betawi punya inisiatif bikin sendiri bir ala mereka yang sebaliknya bir asli, menyehatkan dan halal untuk dikonsumsi,” kata Ningsih, pembuat bir pletok khas Betawi, melansir RRI.

Bir pletok dengan kemasan yang modern. Foto: Wikipedia

Baca Juga: Anatomi Kasus Dianggap Tidak Jelas, Berkas Pembunuhan Brigadir J Dikembalikan ke Bareskrim

Bir pletok sendiri memiliki bahan dasar dari 13 macam rempah-rempahan. Rempah-rempahan tersebut adalah jahe, jahe merah, sereh, kunyit, kayu secang, kayu manis, lada hitam, daun pandan, daun jeruk, biji pala, kapulaga, kembang lawang, cengkeh, serta garam dan gula.

Seiring dengan perkembangan zaman, pengrajin bir pletok ada yang menggunakan 13 rerempahan tersebut, ada yang tidak. Bahkan, beberapa pengrajin bir pletok menggunakan cabe jawa sebagai bahan bakunya.

Untuk pemanis sendiri, para pengrajin dapat menggunakan gula pasir, gula aren, atau madu hutan. Agar harganya yang ekonomis, pengrajin biasanya menggunakan gula pasir. Jika pengrajin ingin menjual untuk khasiatnya, mereka biasanya menggunakan gula aren atau madu hutan.

Konsumen juga harus berhati-hati soal penggunaan garam para pengrajin saat mencari bir pletok. Jika pengrajin merebus garam tersebut, maka khasiat dari rempah-rempah akan menjadi rusak, bahkan menjadi pemicu darah tinggi. Sementara itu, jika dimasukan setelah digodok, konsumsi akan menjadi lebih aman.

Pemerintah Indonesia telah memasukkan bir pletok menjadi salah satu warisan budaya tak benda milik Indonesia.

Tag Headline Cagar Budaya Kuliner Warisan Budaya Tak Benda Bir Pletok

Terkini