Ini Reaksi Hamas Setelah Rezim Al Assad di Suriah Tumbang
Politik

Kelompok perlawanan di Palestina, Hamas, ikut memberikan reaksi atas rezim Bashar Al Assad tumbang di Suriah. Dilansir dari AFP, Selasa (10/12), Hamas mengaku senang dengan kabar rezim Al Assad yang ditumbangkan oleh milisi perlawanan di Suriah.
Al Assad diketahui kabur ke Rusia setelah ibu kota Suriah, Damaskus berhasil dikuasai kelompok milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) yang dipimpin Abu Mohammed Al Julani pada Minggu (8/12). Kepergian Al Assad dari Suriah itu menandai tumbangnya rezim otoriter itu.
“Hamas mengucapkan selamat kepada saudara kami rakyat Suriah atas keberhasilan meraih aspirasi untuk kebebasan dan keadilan. Kami menyerukan kepada semua lapisan rakyat Suriah agar merapatkan barisan,” demikian pernyataan Hamas.
Baca Juga: Demi Gencatan Senjata dan Penyelesaian Perang, Hamas Penuhi Permintaan Israel Bebaskan Tiga Sandera Sabtu
Mantan Presiden Suriah, Bashar Al Assad sendiri adalah pemimpin rezim yang mendapatkan dukungan dari Iran. Saat masih dipimpin Al Assad, Suriah bahkan menjadi salah satu dari sejumlah “Poros Perlawanan” Iran bersama dengan Hizbullah di Lebanon melawan agresi Israel di Palestina.
Suriah menjadi salah satu basis terbesar para milisi pro-Iran selama perang melawan Israel. Keberpihakan rezim Al Assad kepada Iran membuat negara itu kerap menjadi sasaran serangan Israel di sejumlah wilayah di Suriah yang diklaim sebagai basis perlawanan dan gudang senjata.
Berbeda dengan Hamas, kelompok milisi Palestina Jihad Islam memilih netral atas perang saudara yang kembali pecah di Suriah yang akhirnya menggulingkan rezim Al Assad.
Baca Juga: Mengenal Mohammed Al Bashir, Perdana Menteri Sementara Suriah
“Apa yang telah terjadi di Suriah merupakan urusan orang-orang Suriah,” ujar Sekretaris Jenderal Jihad Islam Palestina, Jihad Al Nakhalah.
Walau begitu, Jihad Islam Palestina berharap bahwa kelompok milisi dan rakyat Suriah yang berhasil menumbangkan Al Assad masih tetap memberikan dukungan penuh terhadap perjuangan rakyat Palestina melawan agresi Israel.
Suriah merupakan salah satu negara yang banyak menampung para pengungsi dari Palestina. Badan PBB untuk Urusan Pengungsian (UNRWA) mencatat sedikitnya terdapat 438 ribu pengungsi Palestina di wilayah Suriah.