Ini Video Lengkap Prabowo Soal Rencana Penanaman Sawit di Papua

Presiden Prabowo Subianto mendapat kecaman luar biasa dari publik terutama di media sosial setelah menyampaikan rencana penanaman kelapa sawit di Papua. Pernyataan tersebut dinilai tidak masuk akal di tengah sorotan masyarakat terhadap bencana ekologis di Sumatera yang kerap dikaitkan dengan kerusakan hutan dan ekspansi sawit.

Gelombang kritik datang dari berbagai kalangan, mulai dari aktivis lingkungan hingga warganet di media sosial. Mereka menilai kebijakan itu berpotensi mengulang kesalahan yang sama dan mengancam kelestarian hutan Papua yang selama ini relatif terjaga.

Tanam Sawit di Papua

Baca Juga: Viral Prabowo Bakal Tanam Sawit di Papua, Netizen: Gak Kapok Kena Bencana di Sumatera

Presiden Prabowo saat Pengarahan Presiden RI kepada Kepala Daerah se-Papua dan KEPP-OKP, Istana Negara, 16 Des 2025. [Youtube Sekretaris Presiden]Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo menyebut Papua memiliki sumber energi yang sangat baik dan harus menikmati hasil energi yang diproduksi di wilayahnya sendiri. Ia menekankan pentingnya agar daerah-daerah di Papua tidak hanya menjadi lokasi produksi, tetapi juga penerima manfaat utama.

"Nanti kita berharap di daerah Papua pun harus ditanam kelapa sawit supaya bisa menghasilkan juga BBM dari kelapa sawit juga. Tebu menghasilkan etanol. Singkong cassava juga untuk menghasilkan etanol," kata Prabowo dalam Pengarahan Presiden RI kepada Kepala Daerah se-Papua dan KEPP-OKP, Istana Negara, 16 Des 2025 yang disiarkan di YouTube Sekretaris Presiden.

Pemerintah disebut telah merancang agar Papua mampu mengembangkan kemandirian energi sesuai dengan potensi wilayahnya. Daerah-daerah yang sulit dijangkau diarahkan untuk memanfaatkan tenaga surya dan tenaga air.

Baca Juga: Profil Alfons Manibui: Anggota DPR yang Tantang SPBU Swasta Bangun di Papua Barat

Teknologi tenaga surya saat ini dinilai semakin murah dan memungkinkan menjangkau daerah terpencil di Papua. Selain itu, pembangkit listrik tenaga air skala mini juga disebut dapat menjadi solusi bagi wilayah yang belum teraliri listrik.

Menurut Presiden, pengembangan energi terbarukan di Papua bertujuan menciptakan kemandirian setiap daerah. Dengan begitu, kebutuhan energi tidak lagi bergantung pada pasokan dari wilayah lain.

"Sehingga kita rencanakan dalam 5 tahun semua daerah bisa berdiri di atas kakinya sendiri. Swasembada pangan dan swasembada energi," kata Prabowo.

Penghematan Subsidi dan Impor

Presiden Prabowo saat Pengarahan Presiden RI kepada Kepala Daerah se-Papua dan KEPP-OKP, Istana Negara, 16 Des 2025. [Youtube Sekretaris Presiden]Prabowo juga menyampaikan rencana pengembangan sumber energi berbasis pertanian. Penanaman kelapa sawit, tebu, dan singkong disebut dapat menghasilkan bahan bakar nabati dan etanol.

Pemerintah menargetkan dalam beberapa tahun seluruh daerah mampu berdiri di atas kaki sendiri. Swasembada pangan dan swasembada energi menjadi dua tujuan utama yang ingin dicapai secara bersamaan.

Dengan kemandirian energi, pemerintah berharap dapat mengurangi beban subsidi yang selama ini mencapai ratusan triliun rupiah. Impor BBM dari luar negeri juga ditargetkan menurun secara signifikan.

"Dengan demikian kita akan menghemat ratusan triliun untuk subsidi, ratusan triliun untuk impor BBM dari luar negeri. Tahun ini tiap tahun kita mengeluarkan ratusan triliun untuk impor BBM," katanya.

Presiden menilai pemanfaatan energi surya, tenaga air, serta bahan bakar nabati akan menghasilkan penghematan besar setiap tahunnya. "Kalau kita bisa tanam kelapa sawit, tanam singkong, tanam tebu, pakai tenaga surya dan tenaga air, bayangkan berapa ratus triliun kita bisa hemat tiap tahun," kata Prabowo.

Video Lengkap

Berikut video lengkap Presiden Prabowo yang di dalamnya terdapat rencana penanaman kelapa sawit di Papua. Pernyataan tentang penanaman sawit di Papua ada pada menit ke-30.