Inikah Akun Instagram Sahara yang Jadi Lawan Sengketa Yai Mim?
Lifestyle

Kisah perselisihan antara Imam Muslimin dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang akrab disapa Yai Mim dan tetangganya, Sahara, pemilik usaha rental mobil, kini menjadi perbincangan hangat di seluruh Indonesia.
Konflik yang awalnya sederhana, hanya soal lahan parkir, berubah menjadi drama besar yang menyeret perhatian publik hingga tokoh terkenal ikut menyorotinya.
Awal Perselisihan dari Jalan Wakaf
Sahara
Baca Juga: Tahukah Kamu Jika Gurun Sahara Dulunya Sabana? Simak Ulasannya
Awalnya, hubungan keluarga Yai Mim dan keluarga Sahara terbilang akrab. Bahkan, Yai Mim sempat menganggap Hasan, suami Sahara, sebagai saudara sendiri. Namun, kedekatan itu mulai retak ketika Sahara menjadikan jalan depan rumah sebagai lahan parkir mobil rental SAD Sejahtera Tour & Travel.
Masalah makin pelik karena sebagian jalan tersebut ternyata tanah wakaf dari keluarga Yai Mim. Parkir mobil-mobil di lokasi itu dinilai mengganggu akses warga. Teguran dari Yai Mim kemudian menjadi pemicu keretakan hubungan.
Viral di Medsos, Narasi Berbalik
Baca Juga: Kronologi Perseteruan Yai Mim vs Nurul Sahara: Dari Video Viral hingga Fakta Mengejutkan
Ketegangan memuncak ketika Sahara mengunggah video ke TikTok. Rekaman Yai Mim berguling di tanah dan memasang patok jalan langsung memicu komentar negatif. Banyak netizen menilai Yai Mim sebagai pihak yang membuat onar.
Belum berhenti di situ, muncul pula tuduhan lain dari pihak Sahara, termasuk isu pelecehan seksual dan perusakan mobil. Akibatnya, Yai Mim harus menghadapi stigma sosial, dinonaktifkan dari status dosen UIN Malang, bahkan diusir dari lingkungan tempat tinggal.
Namun, seiring waktu, kesaksian Yai Mim dan istrinya, Rosyida Vignesvari, membuka perspektif baru. Publik mulai simpati, terutama setelah sejumlah figur publik seperti Denny Sumargo dan pasangan musisi Aviwkila ikut memberikan dukungan terbuka.
Dampak Sosial dan Pelajaran Publik
akun Instagram Sahara
Kini, akun media sosial Sahara dan suaminya justru banjir hujatan. Gelombang kritik membuat keduanya memilih menghilang dari sorotan. Fenomena ini menunjukkan betapa cepat opini publik bisa berbalik arah, tergantung pada fakta yang terungkap.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa media sosial memiliki dampak besar dalam membentuk citra seseorang. Dalam hitungan hari, seseorang bisa kehilangan nama baik maupun pekerjaan akibat framing.
Pelajaran penting yang bisa diambil:
-
Jangan buru-buru menghakimi hanya dari potongan video.
-
Konflik warga sebaiknya diselesaikan lewat musyawarah atau jalur hukum yang adil.
-
Persoalan kecil bisa menjelma isu nasional jika tak ditangani bijak, apalagi di era media sosial.