Insentif Dicabut: Begini Nasib Harga BYD Atto 1 Tahun Depan, Apa Masih Murah?
Salah satu model yang diprediksi paling terdampak adalah BYD Atto 1.
Mobil listrik entry level dari pabrikan asal China tersebut saat ini dipasarkan dengan harga sekitar Rp195 juta hingga Rp235 jutaan on the road Jakarta.
Harga tersebut membuat BYD Atto 1 menjadi salah satu mobil listrik paling terjangkau di Indonesia, sekaligus diminati konsumen yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
Namun, status tersebut sangat bergantung pada keberlanjutan insentif pemerintah.
NJKB Jadi Dasar Perhitungan Harga
BYD Atto 1. [Instagram]
Berdasarkan data yang tercatat di laman Samsat Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), BYD Atto 1 memiliki Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) di kisaran Rp245 juta hingga Rp281 juta, tergantung varian.
Nilai NJKB inilah yang menjadi dasar perhitungan pajak dan bea masuk ketika insentif mobil listrik impor tidak lagi diberikan.
Simulasi Harga BYD Atto 1 Tanpa Insentif
Jika nantinya dikenakan bea masuk sebesar 50 persen, harga BYD Atto 1 berpotensi melonjak signifikan. Berikut simulasi kenaikannya:
- Varian terendah: sekitar Rp367,5 juta
- Varian tertinggi: sekitar Rp421,5 juta
Artinya, tanpa insentif, harga BYD Atto 1 bisa naik lebih dari Rp180 juta dibandingkan banderol saat ini.
Perakitan Lokal Jadi Kunci Menahan Harga
Melihat potensi lonjakan tersebut, langkah paling realistis bagi BYD adalah mempercepat rencana perakitan lokal di Indonesia.
Dengan memenuhi ketentuan TKDN dan memproduksi kendaraan secara lokal, harga BYD Atto 1 masih berpeluang ditekan agar tetap kompetitif di segmen mobil listrik entry level.
Ke depan, kebijakan ini diyakini akan menjadi penentu arah pasar mobil listrik nasional, sekaligus menguji keseriusan pabrikan dalam berinvestasi jangka panjang di Indonesia.