Intip Harta Eks Komisaris BUMN Zulkarnaen Apriliantony Yang Terlibat Kasus Judol

Mantan Komisaris BUMN PT HIN, Zulkarnaen

Apriliantony yang ditangkap oleh polisi terkait dirinya terlibat dalam praktik judi online memiliki harta kekayaan capai puluhan milyar.

Zulkarnaen Apriliantony diduga merupakan seorang yang menjadi penghubung bandar judi online dengan para pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Baca Juga: Polisi Bingung, Tersangka AK Tidak Lolos Test Teknisi Komdigi Tapi Menjabat Sebagai Tim Pemblokiran Situs Judol

Mengintip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Zulkarnaen Apriliantony per 14 Maret 2023, pria yang akrab dipanggil Tony memiliki harta kekayaan sebesar Rp 19.525.230.735.

Dilihat dari LHKPN, Tony memiliki tanah dan bangunan dengan nilai Rp 14.720.000.000. Dengan rincian tanah dan bangunan seluas 178 m2/100 m2 di Kota Tangerang Selatan Rp 500.000.000. Tanah dan bangunan seluas 490 m2/350 m2 di Kabupaten atau Kota Tangerang Selatan Rp 2.000.000, tanah dan bangunan di Kota Tangerang Selatan seluas 160 m2/180 m2 senilai Rp 1.500.000.

Tidak hanya itu, Zulkarnaen juga tercatat memiliki harta tanah dan bangunan di Kota Bandung seluasi 186 m2/100 m2 senilai Rp 1.000.000, tanah dan bangunan seluas 401 m2/1 m2 di Kota Tangerang Selatan senilai Rp 2.800.000.000.

Baca Juga: Dalam Sepekan, Polda Sumut Tangkap 4 Tersangka Judi Online

Zulkarnaen Bersama Para Elite Tokoh PDIP (Doc.Screenshoot X)

Lebih lanjut, Zulkarnaen juga memiliki tanah dan bangunan yang berada di Kota Bandung dengan luas 346 m2/120 m2 senilai Rp 2.000.000 dan tanah bangunan di Kota Jakarta Selatan seluas 360 m2/200 m2 senilai Rp 4.920.000.

Selanjutnya, dirinya juga memiliki kendaraan diantaranya mobil Toyota Fortuner tahun 2017 senilai Rp 380.000.000, mobil Toyota FJ 40 Tahun 1982 senilai Rp 75.000.000 dan Motor Vespa LX 150 IE tahun 2011 senilai Rp 16.000.000.

Selain itu, Tony dilaporkan memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp48.000.000, kas dan setara kas Rp4.286.230.735, dan tercatat tidak memiliki utang.