Investasi Kebudayaan Jauh Lebih Menghasilkan

FT News – Investasi kebudayaan dalam jangka panjang jauh lebih menghasilkan. Sebab, kebudayaan melibatkan banyak unsur yang bisa mendatangkan manfaat bagi semua. Hal itu disampaikan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah II Sumatera Utara, Sukronedi.

“Seperti di Korea salam “anneyong haseyo”untuk mempopulerkannya bukan sekarang ini. Sudah lama itu di bangun dan digaungkan. Begitu juga dengan K-Pop sudah lama dibangun dan digaungkan. Ini bukti investasi kebudayaan yang sukses mendatangkan manfaat,” katanya, Selasa (3/9/2024).

Investasi kebudayaan, kata Sukronedi, bukan hanya tari-tarian saja. Tapi bagaimana membangun kebersamaan dan kegotong royongan. Karena sekarang ini hal-hal tersebut sudah mulai luntur dalam kehidupan sosial masyarakat yang kini cenderung individualis.

Di era digital ini, tantangan pelestarian kebudayaan cukup kompleks. Salah satu upaya yang harus dilakukan diera digital ini adalah bagaimana terus menyampaikan informasi-informasi kebudayaan lewat berbagai platform. Selain itu, pesan-pesan baik soal kebudayaan juga harus tersampaikan dengan baik.

Untuk lebih mengenalkan kebudayaan dan mendekatkan BPK Wilayah II Sumut ke masyarakat, pihaknya juga kerap menyelenggarakan event tahunan. Tiap tahunnya ada 3 sampai 4 kegiatan kebudayaan yang diselenggarakan. Seperti yang baru-baru ini diselenggarakan, Gelanggang Selayar Denai ‘Kongsi Resam Denai di Desa Budaya Denai Lama Kecamatan Pantai Labu, Deliserdang.

“Setiap ada event-event saya juga berusaha sampaikan agar sama-sama kita jaga dan lestarikan kebudayaan kita. Karena sekarang tugas kita tinggal melestarikan hasil kebudayaan peninggalan nenek moyang kita. Kita juga aktif di media sosial seperti IG,” tukasnya.

 

Artikel Terkait