Forumterkininews.id, Jakarta – Mudik menjadi tradisi atau kebiasaan masyarakat Indonesia untuk pulang ke kampung halaman saat beberapa hari lagi menjelang lebaran atau perayaan idul Fitri. Dengan mudik ke kampung halaman, kita bisa merayakan lebaran saat idul Fitri bersama keluarga besar.
Apalagi dua tahun lalu ada larangan mudik saat jelang lebaran karena alasan penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Bahkan, sebagian besar, masyarakat Indonesia saat mudik ke kampung halaman menggunakan kendaraan roda dua atau sepeda motor untuk menghemat ongkos perjalanan. Karena menggunakan transportasi umum seperti Bus, Kereta, sangat mahal biaya pembelian tiket hingga dua kali lipat dari harga normal seperti hari biasa, apalagi menggunakan pesawat.
Selain itu, masyarakat saat mudik menggunakan mobil pribadi, hingga menyebabkan kemacetan yang panjang. Pihak kepolisian lalu lintas mengeluarkan kebijakan rekayasa lalu lintas seperti contra flow dan pemberlakuan satu arah menuju Jawa Tengah atau one way.
Menurut pihak Kemenhub, mudik tahun ini diperkirakan akan di dominasi oleh kendaraan roda dua yang paling terbanyak, kemudian disusul roda empat atau mobil pribadi.
Nah, untuk mudik tahun ini diperkirakan menjadi mudik yang terbesar. Sebanyak 123,8 juta orang akan mudik lebaran, dengan tujuan terbanyak ke Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Direktur Lalu Lintas Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Cucu Mulyana DESS menyampaikan ada 3 moda transportasi akan mendominasi, yaitu mobil pribadi, sepeda motor.
“Motor mencapai 20,30%, tapi kita mengimbau pemudik tidak menggunakan motor, apalagi kalau perjalannya mencapai 8 jam. Itu membahayakan,” kata Cucu dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (29/3).
Kemudian sisanya, menggunakan kendaraan roda empat hingga transportasi umum.
Cucu mengimbau pemudik yang ingin membawa motornya bisa mengikuti program mudik gratis yang disediakan sejumlah instansi.
Sesuai pergeseran jadwal libur lebaran, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Selasa (18/4). Sementara arus balik diperkirakan terjadi pada Selasa dan Rabu (25-26 April).
Sesuai hasil survei, menurut Cucu,
pilihan jalur terbanyak adalah tol Trans Jawa, jalur alternatif, dan tol Cipularang.
Mengantisipasi hal itu, pemerintah akan menerapkan sistem
Contra flow dan One Way, khususnya di jalur tol Trans Jawa pada arus mudik 18-21 April dan arus balik 24-26 April dan 29-April.
“Contra Flow dan One Way berlaku mulai dari KM 47 hingga KM 414,” jelas Cucu.
Sementara terkait hal tersebut, Direktur Lalu Lintas Kemenhub itu juga menambahkan, akan dilakukan pembatasan kendaraan barang pada 17-21 April, 24-26 April, dan 29 April – 2 Mei.
Dirut PT Jasa Marga (Persero), Subakti Syukur mengatakan, selain jalan tol yang sudah beroperasi. Pemerintah juga akan mengoperasikan ruas tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan tanpa tarif, yaitu ruas Sadang – Kartanegara (8,5 km) dan Sadang – Mekar (16 km). Sementara ruas Solo – Yogyakarta dioperasikan secara fungsional dari Kartasura – Klaten (6 km).
Ia menegaskan semua stakeholder akan berupaya maksimal mewujudkan tagline “Mudik Nyaman Yang Berkesan”.
Sementara itu, Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan menjelaskan bahwa operasi Ketupat 2023 yang digelar Polri dalam mengantisipasi arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini.
Operasi Ketupat 2023 menargetkan mencapai waktu tempuh yang semakin baik, terciptanya keamanan keselamatan dan ketertiban lalu lintas pada jalur tol, arteri dan tempat wisata, dan menurunkan jumlah korban kecelakaan lalu lintas, serta lancarnya distribusi logistik dan BBM.
“Kami berharap media bisa membantu mensosialisasikan upaya Polri memperlancar lalu lintas pada arus mudik dan lebaran,” ucap Aan.
Mengenai jadwal Contra Flow dan One Way itu, Brigjen Aan menegaskan bersifat fleksibel. Artinya, diluar jadwal yang ditentukan jika kondisi membutuhkan sistem Contra Flow dan One Way, maka akan diterapkan. []
