Jaga Stabilitas Harga, Daerah Penyangga Siap Suplai Cabai untuk Jabodetabek

Forumterkininews.id, Jakarta-Beberapa daerah penyangga produksi cabai diinstruksikan menyuplai cabai ke wilayah Jabodetabek untuk penambahan stok menjelang natal dan tahun baru sekaligus stabilisasi harga. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto dalam pesan tertulis, Selasa (21/12).

Kementerian Pertanian menurut Prihasto menaruh perhatian besar atas fluktuasi dan upaya stabilisasi harga cabai. Harga aneka cabai meningkat di akhir tahun menurutnya merupakan hal yang kerap terjadi.

“Penyebab meningkatnya harga cabai antara lain curah hujan ekstrim yang terus terjadi sejak awal November. Hal ini mengakibatkan berkurangnya hasil panen petani. Dengan kata lain produksi tidak optimal sehingga terjadi penurunan supply,” ujarnya.

Penurunan suplai, kata Prihasto, berdampak pada kondisi surplus dan minus secara nasional. Indikator surplus di bawah 10.000 ton per bulan selalu sensitif atas pergerakan harga

Beberapa langkah konkrit yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan ini antara lain menginformasikan Early Warning System (EWS) kepada daerah daerah sentra. Sehingga bisa dilakukan upaya antisipasi.

“Bersama Badan Ketahanan Pangan terus memantau stok panenan di pengepul secara berkala. Jika diperlukan biasanya dilakukan operasi pasar,” papar Prihasto.

Selain itu, peningkatan konsumsi cabai menurut Prihasto juga disebabkan membaiknya penanganan  Covid 19 di seluruh wilayah dan telah dimulainya sektor pariwisata dan tempat tempat hiburan masyarakat sudah mulai dilakukan relaksasi.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Tommy Nugraha mengatakan, psikologi pasar akhir tahun secara simultan memberi tekanan pada pasar. Meski demikian, data dari daerah sentra menyebutkan pasokan cabai hingga akhir tahun aman.

Data luas tanam yang bersumber dari Statistik Pertanian Hortikultura  (SPH online BPS RI), prognosa produksi cabai besar pada bulan November 2021 sebesar 94.016 ton. Sementara, kebutuhan 81.011 ton, terjadi surplus sebesar 13.005 ton.

BACA JUGA:   Gandeng Perusahaan Inggris, Armada Transjakarta akan Dijadikan Bus Listrik

“Kemudian pada Desember 2021 sebesar 94.576 ton, kebutuhan 84.082 ton, terjadi surplus 10.494 ton,” terang Tommy.

Program Jangka Panjang

Dirjen Hortikultura telah mengalokasikan pengembangan kawasan aneka cabai seluas 3.339 ha di tahun 2021. Alokasi ini dalam bentuk kampung cabai secara bertahap. Dan saat ini tidak kurang dari 336 kampung dalam proses registrasi.

Selain itu, penyediaan biaya sewa gudang penyimpanan, bantuan subsidi transportasi angkut produk dan penyediaan cold storage 110 unit. Disamping itu juga turut menyediakan stok benih cabai yang didistribusikan ke kelompok-kelompok tani yang membutuhkan melalui Dinas pertanian daerah.

“Program dan kegiatan pemerintah bersifat stimulan, belum mencover kebutuhan luas tanam ideal untuk kondisi panenan akhir tahun,” papar Tommy.

Saat ini produsen (petani cabai) sedang menikmati harga jual yang bagus setelah hampir 8 bulan mengalami penurunan harga sejak bulan Maret 2021, bahkan sempat menembus Rp.3.000/kg di beberapa lokasi.

Kenaikan harga cabai saat ini sudah berlangsung sekitar 3 minggu sejak akhir November dan per lahan menembus angka Rp.30.000,- sd Rp.35.000,- di tingkat petani dan Rp.60.000,-/kg di pasaran.

Artikel Terkait