Jajaran Komisi IX DPR Tinjau Program MBG di SDN 01 Pakansari Cibinong, Harga per-Boks Rp15 Ribu

Berbagai daerah menggencarkan uji coba program makan bergizi gratis (MBG) yang rencananya bakal diterapkan pada 2025 mendatang. Kabupaten Bogor, salah satunya, yang juga lakukan uji coba program tersebut sekaligus melakukan evaluasi agar pada pelaksanaan 2025 mendatang dapat berjalan baik.

Jajaran Komisi IX DPR RI meninjau langsung pelaksanaan di SDN 1 Pekansari Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (1/11/2024).

Pj. Bupati Bogor, Bachril Bakri mengungkapkan, program MBG ini dilaksanakan bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Dinas Koperasi dan UMKM, Dinkes untuk pemenuhan nilai gizi, penyediaan bahan sayuran berkolaborasi dengan petani binaan Distanhorbun dan penyediaan ikan, ayam dan daging berkolaborasi dengan binaan Diskanak. Kemudian pengolahan sampah berkoordinasi dengan DLH, dan sosialisasi berkoordinasi dengan Diskominfo Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Beda Data PHK Jateng, Komisi IX DPR Sebut 13.700, Disnakertrans Bilang 9.133 Orang

Siswa SDN 01 Pakansari Cibinong bersiap menyantap makanan/Foto: Instagram Kabupaten Bogor[

Ia berharap melalui program ini dapat mendorong untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. Sehingga Indonesia Emas 2045 dapat terwujud dengan hasil cepat dan terbaik.

Sementara Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini mengatakan, kehadiran ia bersama jajarannya untuk meninjau langsung pelaksanaan program makan gizi gratis di Kabupaten Bogor yang juga sebagai pilot project nasional.

Ia mengapresiasi kesiapan dalam melaksanakan uji coba makan bergizi gratis. "Kami melihat langsung antusiasme, gembira anak-anak yang menerima makanan bergizi ini," ucapnya, dilansir dpr.go.id

Baca Juga: Kaltara Mulai Simulasi Program Makan Bergizi Gratis, Togap: Juga untuk Ibu Hamil, Menyusui

Foto: Instagram Kabupaten Bogor

Harga satu porsi makanan yang disajikan mencapai Rp15 ribu, jelasnya, dengan menu lengkap yang mencakup nasi, lauk, sayur, buah, dan susu. “Saya tanya kepada kepala sekolah, nilai makanan satu porsi sebesar Rp15 ribu, sudah ada nasi, lauk, buah, sayur, dan ada susunya, sudah lengkap. Standar gizi sudah terpenuhi," ujarnya.

“Kami memantau satu, standar gizinya sudah memenuhi. Kedua, segi keamanan ini merupakan tugas Puskesmas dan Kemenkes untuk mengawasi. Tidak kalah penting selera, jangan sampai makanan yang sudah disediakan tidak dimakan oleh anak-anak. Memang selera harus disesuaikan anak-anak," imbuhnya.

Hasil tinjauan ini, nantinya Komisi IX bersama instansi terkait akan melakukan evaluasi. "Nanti kita akan evaluasi secara menyeluruh, akan ada pertemuan secara khusus FGD Komisi IX dan Badan Gizi Nasional soal temuan di lapangan, termasuk misalnya jam untuk pemberian makan yang tepat jam berapa. Jangan sampai mengganggu jam pelajaran," ucap Yahya Zaini.***