Jalur Sumbar-Riau Putus karena Longsor, Basarnas Pekanbaru Kirim Tim Evakuasi
Riau

Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Daerah Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) membuat Basarnas Pekanbaru mengirimkan tim untuk membantu proses evakuasi warga terdampak banjir di wilayah tersebut, Selasa (26/12/2023).
"Kami dapat laporan terjadi bencana banjir dan tanah longsor di daerah Koto Alam, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar pada Selasa (26/12/2023)," kata Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi.
Budi mengemukakan, pihaknya diminta untuk mengirimkan bantuan personil evakuasi ke lokasi. Bantuan sangat dibutuhkan untuk membantu proses evakuasi warga yang terdampak banjir dan tanah longsor di lokasi terdampak.
Baca Juga: TPS Unik di Riau, Selain Dekorasi Bernuansa Kondangan, Orang yang Habis Nyoblos Dapat Ini
"Kami sudah kirimkan 13 orang personil untuk membantu proses evakuasi warga yang terdampak banjir dan tanah longsor," katanya.
Tim kemudian bertolak ke Sumbar pada jam 13.50 WIB. Saat tiba di lokasi, tim akan langsung berkoordinasi dengan pihak setempat untuk melakukan proses evakuasi.
"Tim yang bertolak ke lokasi bencana juga membawa peralatan berupa perahu karet, alat navigasi dan alat komunikasi, peralatan muntenaring dan alat pelindung diri," kataya.
Baca Juga: Gubernur Riau Resmikan Jalan Pekanbaru-Siak Senilai Rp140 Miliar
Sementara itu, dari lokasi bencana di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, dikabarkan seorang pengendara sepeda motor yang sedang melintas di jalan nasional Sumatera Barat- Riau meninggal dunia tertimbun material longsor.
"Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota menewaskan seorang pengendara yang sedang melintas," kata personel Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Ikhsan.
Bencana alam berupa banjir dan tanah longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur Kabupaten Limapuluh Kota sejak Senin (25/12) malam hingga Selasa (26/12) pagi.
Informasi yang dihimpun Pusdalops BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, terdapat delapan titik longsor di jalur jalan nasional Sumatera Barat-Riau yang terdiri atas dua titik di Nagari (desa) Harau, enam titik di Nagari Koto Alam, dan satu titik di Nagari Maek.
Hingga Selasa sore, sekira jam 15.00 WIB, tim gabungan yang terdiri atas BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, TNI dan Polri terus mengevakuasi material longsor dengan cara manual serta dengan bantuan alat berat.
Dampak sementara akibat bencana tersebut satu unit rumah di Nagari Maek rusak berat tertimpa material longsor, sekitar 15 meter badan jalan lintas Sumatera Barat-Riau tergerus, empat titik jalan lintas Sumatera Barat-Riau tertutup material dan sarana wisata Lembah Harau terendam banjir.
Tidak hanya itu, tim BPBD Kabupaten Limapuluh Kota juga belum bisa mencapai lokasi banjir di Kecamatan Pangkalan Koto Baru akibat akses jalan menuju lokasi putus total tertimbun material longsor.