Jejak Koalisi PKS dan PDIP di Sejumlah Pilkada
Politik
.jpg)
Peluang terbangunnya koalisi PKS dan PDIP di kancah politik Indonesia dimungkinkan terjadi pasca Pilgub Jakarta 2024.
Politikus PKS Nabilah Aboebakar Alhabsyi mengatakan, koalisi PKS dan PDIP setelah Pilgub Jakarta 2024 tinggal menunggu arahan parpolnya.
Jika koalisi PKS dan PDIP terjalin setelah Pilgub Jakarta 2024 digelar, maka ini menjadi warna baru di politik Indonesia.
Baca Juga: Terungkap! Ini Sosok yang Minta Ridwan Kamil-Suswono Tidak Gugat Hasil Pilgub Jakarta 2024 ke MK
Namun ternyata, ini bukan pertama kalinya PKS berkoalisi dengan PDIP.
Meski kedua parpol itu memiliki ideologi yang berbeda, keduanya pernah bekerja sama mengusung calon yang sama di sejumlah pilkada.
Seperti apa dan dimana koalisi PKS dan PDIP pernah terjalin? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Saksi RIDO Walk Out dan Saksi Dharma-Kun Tolak Hasil Pilkada Jakarta 2024, Apa Alasannya?
Jawa Tengah
Fenomena kolaborasi atau koalisi PKS dan PDIP terjadi di sejumlah daerah dalam Pilkada Serentak 2024.
Di Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Boyolali, PKS dan PDIP bersatu dalam koalisi mendukung bakal calon bupati-wakil bupati, Marsono-Saifulhaq Mayyazi.
Keduanya dianggap sebagai pasangan yang mampu menggabungkan kekuatan politik dari dua ideologi, yakni nasionalis dan agamis.
Sementara itu, di Kota Salatiga, Jawa Tengah, PKS dan PDIP juga bergandengan tangan mengusung calon wali kota dan calon wakil wali kota Sinoeng N Rachmadi dan Budi Santoso.
DI Yogyakarta
Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), fenomena koalisi PKS dan PDIP juga terjadi di pemilihan kepala daerah tingkat kabupaten.
Di Kabupaten Kulonprogo, PDIP mengusung calonnya, Novida Kartika Hadi, yang merupakan anggota DPRD DIY dari PDIP sebagai calon bupati.
Sementara pasangan Novida, yakni Rini Indriani diusung oleh PKS. Keduanya dianggap sebagai pilihan strategis untuk pemilih corek tradisional dan religious.
Tak hanya di Kulonprogo, koalisi PKS dan PDIP juga terjadi di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Pada Pilkada Serentak 2024 lalu, PKS dan PDIP bersatu mengusung pasangan calon Joko Budi Purnomo dan Rony Wijaya Indra Gunawan.
Sementara itu, di Kabupaten Sleman, koalisi besar yang melibatkan PDIP, PKS, dan partai-partai lainnya seperti Gerindra, Golkar, NasDem, dan PPP mendukung pasangan Harda-Danang.
Koalisi PKS dan PDIP di pilkada lainnya
Jawa Tengah dan DI Yogyakarta hanya beberapa contoh terjalinnya koalisi PKS dan PDIP pada Pilkada Serentak 2024.
Di beberapa pilkada serentak sebelumnya, kedua parpol juga pernah berkoalisi di tingkat lokal.
Dikutip dari berbagai sumber, pada Pilkada Serentak 2020 lalu, PKS dan PDIP berkoalisi sedikitnya di 13 daerah.
Saat itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto tidak merinci di daerah mana saja koalisi PDIP PKS terjadi.
“Kerja sama ini dibangun sesuai dengan sejarah Indonesia di bentuk,” kata Hasto.
Di Pilkada serentak 2018, PKS dan PDIP tercatat juga pernah berkoalisi di sejumlah daerah.
Setidaknya di tujuh pilkada tingkat dua, antara lain di Boolang Mongondow, Jayapura, Seram Bagian Barat, dan Ambon.