Jenazah Hamzah Sulaiman Akan Dikremasi Besok, Memiliki Darah Keturunan Tionghoa

Lifestyle

Jumat, 25 April 2025 | 20:04 WIB
Jenazah Hamzah Sulaiman Akan Dikremasi Besok, Memiliki Darah Keturunan Tionghoa
Jenazah Hamzah Sulaiman disemayamkan di Rumah Duka PUKJ Yogyakarta. [Dok. Hamzah Batik]

Jenazah Hamzah Sulaiman, pendiri House of Raminten, disemayamkan di Rumah Duka Perkumpulan Urusan Kematian Jogjakarta (PUKJ) Yogyakarta.

rb-1

Rencananya jenazah Hamzah Sulaiman yang juga dikenal sebagai Raminten—nama karakter beliau di panggung ketoprak—akan dikremasi besok, Sabtu (25/4/2025).

"Jenazah akan diberangkatkan menuju Krematorium TPU Madurejo, Prambanan, Sleman untuk prosesi kremasi," tulis keterangan dari Hamzah Batik—toko batik milik Hamzah.

Baca Juga: Bukan Hanya Raminten, Hamzah Sulaiman Tinggalkan Warisan 'Hamzah Batik'

rb-3

Suasana Rumah Duka PUKJ Yogyakarta tempat jenazah Hamzah Sulaiman disemayamkan. [Dok. Hamzah Batik]

Meninggalnya Hamzah Sulaiman membuat publik banyak penasaran dengan sosoknya. Tak terkecuali asal-usulnya.

Hamzah Sulaiman lahir pada 7 Januari 1950. Ia memiliki darah keturunan Tionghoa dari orangtuanya.

Sang ayah bernama Hendro Sutikno (nama Tionghoa: Tan Kiem Tik) dan ibunya bernama Tini Yuniati (nama Tionghoa: Nyoo Tien Nio).

Baca Juga: Hamzah Sulaiman Meninggal Dunia, House of Raminten Tutup Sementara

Hamzah Sulaiman merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Keempat kakaknya yakni Yangky Iswanti, Siswanto, Ninik Wijayanti, dan Ariyanti.

Hamzah Sulaiman sempat mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Jurusan Biologi. Namun tidak sampai tuntas.

Hamzah Sulaiman bersama patung Raminten. [Dok. Raminten.com]

Kemudian, Hamzah Sulaiman memutuskan kuliah di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Jurusan Bahasa Inggris.

Setelah lulus kuliah, Hamzah Sulaiman memutuskan bekerja di kapal pesiar sebagai pelayan di tahun 1970.

Kemudian ia bekerja di Amerika Serikat selama tiga tahun sebelum akhirnya memutuskan pulang ke Indonesia karena sang ayah sakit.

Di Tanah Air, Hamzah Sulaiman bersama saudara-saudaranya mengembangkan bisnis peninggalan orang tua mereka, Toko Mirota.

Ia juga mendirikan butik batik yang kini dikenal dengan nama Hamzah Batik (sebelumnya Mirota Batik—red) di Jalan Malioboro, Yogyakarta.

Hamzah Sulaiman menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta karena kecintaannya terhadap budaya Jawa. [Instagram]

Tak cuma berkecimpung dalam dunia bisnis dan seni, Hamzah Sulaiman juga sangat menghargai budaya Jawa.

Ia kemudian menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta sejak 2014 lalu.

Atas hal itu, Sri Sultan Hamngku Buwono X memberikan gelar kehormatan kepada Hamzah Sulaiman dengan gelar Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Tanoyo Hamijinindyo.

Hamzah Sulaiman meninggal karena sakit tua pada Rabu (23/4/2025) pukul 22.34 WIB di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Tag Hamzah Sulaiman raminten Hamzah Raminten Hamzah Sulaiman Tionghoa

Terkini