Makna Mendalam Nama Raminten, Karakter Ikonik yang Diciptakan Hamzah Sulaiman
Lifestyle

Jenazah Hamzah Sulaiman, salah satu ikon budaya dan kuliner Jogja sekaligus pendiri House of Raminten, akan dikremasi Sabtu (26/4/2025) besok.
Dikutip dari laman resmi Hamzah Batik, proses kremasi jenazah Hamzah Sulaiman dilakukan di Krematorium TPU Madurejo, Prambanan, Sleman.
Hamzah Sulaiman yang juga dikenal dengan sebagai Raminten, meninggal karena sakit tua pada Rabu (23/4/2025) pukul 22.34 WIB di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Baca Juga: Ratusan Pelayat Berikan Penghormatan Terakhir untuk Hamzah Sulaiman di PUKJ Yogyakarta
Pihak keluarga menjelaskan makna mendalam kata 'Raminten' yang kemudian dipakai Hamzah Sulaiman sebagai brand sejumlah lini bisnisnya.
Raminten merupakan singkatan dari dua kata dalam Bahasa Jawa.
Nama itu dianggap sebagai perwujudkan dari sosok Hamzah Sulaiman yang sederhana yang ingin selalu membantu dan berbuat baik.
Baca Juga: Bukan Hanya Raminten, Hamzah Sulaiman Tinggalkan Warisan 'Hamzah Batik'
"Raminten ini kalau pemahaman beliau (dari kata) ora sepinten atau tidak seberapa dalam Bahasa Indonesia. Jadi berarti simpel, sepele, gitu," kata Tim Pengembangan Hamzah Batik sekaligus kerabat dekat Hamzah, Parji Ronowijoyo, dikutip Jumat (25/4/2025).
"Sehingga beliau sosok yang sangat sederhana, yang inginnya selalu membantu berbuat baik," lanjut pria yang disapa Aji itu.
Lebih jauh, Aji menjelaskan bahwa nama Raminten pertama kali muncul ketika Hamzah Sulaiman memerankan tokoh wanita tua dalam sebuah pementasan ketoprak.
"Beliau main di panggung ketoprak dan wayang orang dan bawa tokoh Raminten di ketoprak," ungkap Aji.
Karakter tersebut digambarkan sebagai perempuan Jawa yang pandai menari dan menyanyikan tembang-tembang klasik, peran yang cocok dengan kemampuan Hamzah Sulaiman yang sejak kecil memang piawai menari.
Kepiawaiannya dalam memerankan Raminten di atas panggung membuat Hamzah Sulaiman sering diundang ke berbagai acara seni. Hingga akhirnya tampil dalam sitkom lokal di Yogyakarta.
Nama Raminten kemudian semakin dikenal publik, dan Hamzah Sulaiman mantap menjadikannya sebagai identitas bisnis ketika mendirikan restoran The House of Raminten yang kini menjadi salah satu destinasi wisata kuliner favorit di Jogja.
"Dalam sitkom itu dipakai beliau nama Raminten dan akhirnya jadi inspirasi bagi kami, akhirnya kita kuatkan dipakai untuk brand di bisnis beliau," tutur Aji.
Tak cuma berkecimpung dalam dunia bisnis dan seni, Hamzah Sulaiman juga sangat menghargai budaya Jawa.
Ia kemudian menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta sejak 2014 lalu.
Atas hal itu, Sri Sultan Hamngku Buwono X memberikan gelar kehormatan pendiri House of Raminten itu dengan gelar Kanjeng Mas Tumenggung (KMT) Tanoyo Hamijinindyo.