Jepang Kerahkan Pesawat Tempur Setelah Drone China Terdeteksi Dekat Pulau Yonaguni
Jepang mengatakan pada Senin, 18 November 2025 bahwa mereka telah mengerahkan pesawat tempurnya setelah mendeteksi dugaan drone milik China dekat pulau selatan, Yonaguni, yang berdekatan dengan Taiwan, pada Sabtu. Peristiwa ini menjadi perhatian ketika ketegangan antara dua negara Asia yang saling berseberangan itu meningkat.
Pada Minggu, kapal penjaga pantai China menghabiskan beberapa jam berada di perairan teritorial Jepang di sekitar Kepulauan Senkaku yang disengketakan — dikenal sebagai Diaoyu di China dan sering menjadi titik panas — kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Minoru Kihara.
Pernyataan Kontroversi PM Jepang
Baca Juga: Viral Warga India Ngotot saat Ditegur karena Merokok di Jepang, Bukannya Patuh Malah Ngelawan
PM Jepang Sanae Takaichi. [X Takaichi Sanae]Dikutip CBS News, insiden-insiden tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara atas pernyataan pemimpin baru Jepang yang sangat konservatif, yang menyarankan bahwa Tokyo dapat melakukan intervensi militer jika terjadi serangan hipotetis China terhadap Taiwan.
Beijing menegaskan bahwa Taiwan — yang sempat diduduki Jepang selama beberapa dekade hingga kekalahan Jepang pada 1945 dalam Perang Dunia II — adalah bagian dari wilayahnya, dan komentar perdana menteri tersebut memicu kemarahan pejabat China.
Baca Juga: Ratu Kripto Asal China Dibui 11 Tahun di Inggris atas Penipuan Bitcoin Rp110 Triliun
Sebelum menjabat bulan lalu, Perdana Menteri Sanae Takaichi, 64, dikenal sebagai kritikus vokal terhadap China dan pembangunan kapabilitas militernya di Asia-Pasifik.
Jika keadaan darurat Taiwan melibatkan “kapal perang dan penggunaan kekuatan, maka itu dapat menjadi situasi yang mengancam kelangsungan hidup (Jepang),” katanya kepada parlemen pada 7 November.
Berdasarkan aturan domestik Jepang yang ditetapkan sendiri, ancaman eksistensial adalah salah satu dari sedikit kondisi yang memungkinkan Jepang bertindak secara militer. Taiwan berjarak sekitar 60 mil dari pulau Jepang terdekat.
Reaksi Keras China
Jepang Vs China [Ftnews]Menanggapi pernyataan Takaichi, seorang diplomat China yang ditempatkan di Jepang mengancam akan “memotong leher kotor itu,” tampaknya merujuk pada Takaichi, ketika China dan Jepang saling memanggil duta besar masing-masing.
Di Taiwan, Presiden Lai Ching-te pada Senin menyerukan Beijing untuk “menahan diri, bertindak seperti negara besar, dan tidak menjadi pembuat onar” di kawasan Asia-Pasifik, di mana perdamaian dan stabilitas telah “terdampak parah.”
“China harus kembali ke jalur tatanan internasional berbasis aturan, yang akan membantu menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan,” ujar Lai kepada wartawan.
Sementara itu, Beijing mengatakan Perdana Menteri China, Li Qiang, tidak memiliki rencana untuk bertemu Takaichi pada KTT G20 di Afrika Selatan akhir pekan ini, yang akan dihadiri keduanya.