Internasional

Ratu Kripto Asal China Dibui 11 Tahun di Inggris atas Penipuan Bitcoin Rp110 Triliun

12 November 2025 | 19:52 WIB
Ratu Kripto Asal China Dibui 11 Tahun di Inggris atas Penipuan Bitcoin Rp110 Triliun
Zhimin Qian. [instagram @london_ukstreetnews]

Seorang perempuan asal China yang ditemukan memiliki Bitcoin senilai 5 miliar pound sterling (setara Rp110 triliun) setelah menipu lebih dari 128.000 orang di negaranya melalui skema Ponzi.

rb-1

Ia kemudian dijatuhi hukuman lebih dari 11 tahun penjara oleh pengadilan Inggris pada hari Selasa, 11 November 2025.

Hidup Mewah di Eropa

Baca Juga: Tiba di Bareskrim, Indra Kenz Pilih Bungkam

rb-3

Dikutip CNN, polisi mengatakan penyelidikan terhadap Zhimin Qian, 47 tahun, membuat petugas berhasil menyita perangkat yang menyimpan 61.000 Bitcoin. Ini menjadi penyitaan mata uang kripto terbesar di Inggris.

Qian, yang dijuluki “cryptoqueen” oleh media Inggris, ditangkap pada April 2024 setelah bertahun-tahun menghindari otoritas dan menjalani gaya hidup “mewah” di Eropa, tinggal di hotel-hotel mewah di seluruh benua, dan membeli perhiasan serta jam tangan mahal.

Baca Juga: Mengenal Deepfake, Teknologi AI Dipakai Modus Penipuan Catut Prabowo-Gibran

Polisi mengatakan ia menjalankan skema piramida yang menarik lebih dari 128.000 orang untuk berinvestasi di bisnisnya antara tahun 2014 hingga 2017, termasuk banyak yang menanamkan seluruh tabungan hidup dan dana pensiun mereka. Otoritas menyatakan Qian menyimpan dana yang diperoleh secara ilegal itu dalam bentuk aset Bitcoin.

Ketika menarik perhatian otoritas China, Qian melarikan diri ke Inggris dengan menggunakan identitas palsu. Sesampainya di London, polisi mengatakan ia menyewa rumah “mewah” dengan biaya lebih dari 17.000 pound sterling (sekitar Rp373 juta) per bulan, dan mencoba membeli properti bernilai jutaan pound dalam upaya mengonversi Bitcoin tersebut.

Dijatuhi Hukuman dengan Rekannya dari Malaysia

Barang bukti saat penangkapan Zhimin Qian. [instagram @london_ukstreetnews]Barang bukti saat penangkapan Zhimin Qian. [instagram @london_ukstreetnews]Penyidik menemukan catatan yang ditulis Qian tentang aspirasinya — termasuk “niat untuk menjadi penguasa Liberland, sebuah negara yang mengklaim diri terdiri atas sebidang tanah di antara Kroasia dan Serbia.”

Mereka juga menemukan catatan lain yang menunjukkan harapan Qian untuk “bertemu dengan seorang bangsawan dan anggota keluarga kerajaan.”

Qian, yang telah mengaku bersalah atas tindak pidana pencucian uang serta pemindahan dan kepemilikan properti hasil kejahatan, dijatuhi hukuman 11 tahun 8 bulan oleh Pengadilan Mahkota Southwark.

Ia dijatuhi hukuman bersama kaki tangannya, Seng Hok Ling, 47 tahun, warga negara Malaysia yang dituduh membantu Qian memindahkan dan mencuci mata uang kripto tersebut. Ling dijatuhi hukuman penjara 4 tahun 11 bulan oleh pengadilan yang sama setelah mengaku bersalah atas satu dakwaan pemindahan properti hasil kejahatan.

Tag penipuan china inggris kripto