Jerome Polin Hitung Ulang Tunjangan Beras DPR Rp12 Juta, Hasilnya Mengejutkan
Pernyataan Wakil Ketua DPR RI, Adies Kadir, mengenai tunjangan beras yang diterimanya kini menuai polemik di ruang publik. Potongan video saat ia menyebut tunjangan “cuma” Rp12 juta viral di media sosial dan memicu gelombang kritik, termasuk dari YouTuber sekaligus kreator edukasi, Jerome Polin.
Awal Mula Kontroversi
Dalam sebuah video yang tersebar luas, Adies Kadir terdengar berkata: “Gaji tidak ada naik, tunjangan-tunjangan beras, kami cuma dapat Rp12 juta.” Kata “cuma” yang ia ucapkan memantik reaksi publik, mengingat nominal tersebut dianggap sangat besar bila benar-benar dialokasikan untuk kebutuhan beras.
Baca Juga: Adies Kadir: Kalau Bisa Gaya Hidup Hedon Anggota Polri Jangan Dipamerkan
Hitungan Matematis Jerome Polin
Jerome Polin (Instagram)
Melalui akun Instagram pribadinya, Jerome Polin memberikan analisis sederhana dengan pendekatan matematis. Menurutnya, dengan harga beras premium sekitar Rp15.000/kg, uang Rp12 juta bisa membeli 800 kg beras. Jika menggunakan harga beras medium, jumlahnya bahkan bisa mencapai 1 ton.
Ia lalu membandingkan dengan konsumsi riil: rata-rata seorang individu hanya membutuhkan sekitar 9 kg beras per bulan. Artinya, 1 ton beras bisa mencukupi kebutuhan satu orang hingga 111 bulan atau sekitar 9 tahun.
Baca Juga: Detik-Detik Haru! Ayah Jerome Polin Sempat Kritis Sebelum Tutup Usia
Jerome pun mempertanyakan relevansi tunjangan tersebut jika benar dialokasikan untuk kebutuhan beras bulanan.
“Kalau untuk satu orang, 9 kilo per bulan itu cuma Rp135 ribu. Untuk keluarga empat orang, Rp540 ribu. Jadi Rp12 juta ini hitungannya gimana? Gak ngerti aku,” ujarnya heran.
Kritik Publik Menggema
Jerome Polin (Instagram)
Analisis logis Jerome semakin memperkuat kritik warganet. Banyak yang menilai pernyataan Adies menunjukkan kurangnya kepekaan terhadap kondisi masyarakat. Komentar pedas pun membanjiri media sosial:
-
“CUMA!? MASIH KURANG RAKUS PAK?” tulis akun @kridho.jpeg, yang disukai lebih dari 14 ribu pengguna.
-
“Cepat-cepat bayar pajak cuma buat orang nimbun beras,” sahut akun @kyranayda dengan emoji memutar mata.
Gelombang komentar ini menegaskan bahwa masyarakat semakin kritis terhadap penggunaan anggaran negara, terutama yang berkaitan dengan tunjangan pejabat publik.