Jokowi Angkat Pesona Tanimbar ke Panggung Kenegaraan
Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta – Dalam Sidang Tahunan MPR RI, Rabu (16/8) Presiden Joko Widodo kenakan busana adat Tanimbar. Ia angkat budaya Tanimbar ke panggung tertinggi kenegaraan.
Saat menyampaikan pidato kenegaraan menyambut Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Jokowi menarik perhatian saat naik ke panggung.
Berbalut pesona Tanimbar, Jokowi terlihat berpakaian celana panjang dan kemeja panjang dengan kelengkapan adat Tanimbar yaitu selembar kain tenun yang dililitkan ke tubuh dan diikatkan di bahu atau pinggang.
Baca Juga: Edy Rahmayadi ke Ketua Umum PWI: Kembalikan Pers ke Hati Rakyat
Kemudian di bagian kepala, Jokowi mengenakan hiasan dari bulu burung yang berasal dari burung cenderawasih atau kakatua.
“Ini wujud dari semangat Presiden Jokowi untuk mengangkat pakaian adat dari daerah yang belum banyak masyarakat Indonesia ketahui,†kata Deputi II Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Abetnego Tarigan dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu (16/8).
Menurut Abetnego, Jokowi memilih sendiri pakaian adat Tanimbar tersebut. Tujuannya mengangkat kebudayaan dan pakaian adat Suku Tanimbar, Maluku ke panggung tertinggi kenegaraan.
Baca Juga: Jokowi: IKN Bukan Hanya untuk ASN
Miliki Filosofi
Pemilihan baju adat ini tak lepas dari kunjungannya pada September 2022 lalu ke Tanimbar. Masyarakat Tanimbar menyambut Jokowi dengan sangat antusias kala itu.
“Masyarakat sangat antusias menyambut Presiden Jokowi. Mengingat kunjungan terakhir presiden ke Tanimbar adalah Presiden Soekarno pada tahun 1958,†imbuh Abetnego.
Pakaian adat Tanimbar yang Presiden Jokowi kenakan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD tahun 2023 memiliki filosofi. Yakni berkaitan dengan identitas budaya, spiritualitas, dan nilai-nilai masyarakat Tanimbar.
Motif pada pakaian adat Tanimbar ini juga memiliki makna simbolis yang menggambarkan keseimbangan alam, hubungan antar manusia dan alam, serta nilai-nilai sosial dan spiritual.
“Ini bukan sekadar pilihan pakaian. Tapi juga pesan simbolis persatuan, semangat kebangsaan, dan pentingnya melestarikan warisan budaya Indonesia,†ucap Deputi Bidang Pembangunan Manusia KSP ini.