Jokowi dan Abu Bakar Ba’asyir Gelar Pertemuan Tertutup
Politik

1938 – Lahir di Jombang
Abu Bakar Ba’asyir lahir pada 17 Agustus 1938 dari keluarga berlatar pendidikan agama.
1970-an – Mendirikan Ponpes Al-Mukmin Ngruki
Bersama Abdullah Sungkar, ia membangun Pondok Pesantren Al-Mukmin di Sukoharjo, Jawa Tengah. Pesantren ini kemudian dikenal luas karena dikaitkan dengan ajaran Islam garis keras.
1980–1990 – Pelarian ke Malaysia
Setelah dituduh mendirikan organisasi terlarang dan menolak asas tunggal Pancasila, ia ditetapkan sebagai buronan dan melarikan diri ke Malaysia. Di sana ia aktif membina jaringan dakwah dan disebut terhubung dengan Jemaah Islamiyah (JI).
1999 – Kembali ke Indonesia
Pasca reformasi, ia kembali ke Tanah Air dan aktivitasnya semakin diperhatikan aparat.
2002 – Bom Bali I
Setelah peristiwa Bom Bali I, namanya dikaitkan sebagai tokoh ideologis JI. Meski sempat ditahan, ia membantah keterlibatan langsung.
2005–2010 – Tuduhan Baru
Ia beberapa kali diperiksa dan dikaitkan dengan berbagai jaringan teror, dari pelatihan militer di Aceh hingga upaya pendanaan.
2011 – Divonis 15 Tahun Penjara
Pengadilan memvonisnya karena terbukti merestui dan mendanai pelatihan militer kelompok teror di Aceh.
2021 – Bebas Murni
Pada 8 Januari 2021, Abu Bakar Ba’asyir dibebaskan dari Lapas Gunung Sindur setelah menjalani hukuman. Sejak itu, ia kembali tinggal di wilayah Jawa Tengah.
2025 – Bertemu Jokowi
Pertemuannya dengan Jokowi di Solo menjadi sorotan baru, mengingat jejak panjangnya dalam sejarah politik dan keamanan Indonesia.