Nasional

Jokowi di Hari Guru : Cetak SDM Unggul, Guru Pun Curahkan Isi Hati

26 November 2023 | 00:00 WIB
Jokowi di Hari Guru : Cetak SDM Unggul, Guru Pun Curahkan Isi Hati

FTNews, Jakarta - Presiden Joko Widodo punya pesan khusus pada guru saat peringatan Hari Guru Nasional 2023. Ia berharap ada upaya memperjuangkan pendidikan yang inklusif, aman, nyaman dan menyenangkan bagi anak-anak.

rb-1

Dalam peringatan Hari Guru Nasional, Sabtu (25/11) dan bertepatan dengan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Jokowi menyebut pembangunan kualitas sumber daya manusia kunci.

"Itulah yang menjadi kunci untuk menuju Indonesia maju," kata Jokowi di akun Instagramnya.

Baca Juga: Edy Rahmayadi ke Ketua Umum PWI: Kembalikan Pers ke Hati Rakyat

rb-3

Mantan Wali Kota Solo ini menambahkan, kualitas SDM yang baik dapat diraih dengan bantuan guru-guru Indonesia yang unggul dan hebat.

"Guru menjadi pembimbing, motivator, mentor, sahabat sekaligus panutan," imbuhnya.

Ilustrasi pelajar di sekolah. Foto: UNICEF

Baca Juga: Jokowi: IKN Bukan Hanya untuk ASN

Jeritan Guru

Masih dalam suasana peringatan Hari Guru, sejumlah guru berbagi cerita kepada FTNews. Vivi seorang guru di Papua berharap adanya dukungan listrik dan akses internet.

"Sebagai guru di pedalaman, semoga tempat kami mengajar ada penerangan. Jaringan internet yang lebih baik, supaya bisa kami gunakan dalam proses belajar mengajar," katanya kepada FTNews, lewat pesan singkat dari Papua, Minggu (26/11).

Ia sadar betul, saat ini tantangan mendidik di era saat ini kerap ia temui. Para guru harus berusaha keras untuk menyesuaikan metode pelajaran dengan lingkungan sekitar yang serba terbatas.

Untuk penerangan malam hari, ia mengaku menggunakan genset. Kapasitas internet pun hanya cukup untuk 15 orang. "Jika satu kampung gunakan, akan lama. Sehingga kegiatan belajar anak semi online, ketika jaringan tidak bisa," ungkapnya.

Tak jauh berbeda, meski dekat dengan Jakarta, Slamet Supriyadi guru asal Bekasi juga kerap menemui tantangan. Ia mengaku tantangan mengajar di era globilasi tetap ada.

"Gadget berpengaruh pada siswa. Kurang bergaul, kurang berkomunikasi dan fokus pada gadgetnya. Hanya dipakai untuk konsumsi pribadi dan menyia-yiakan waktu untuk belajar," kata Slamet.

Ia pun mendorong pemanfaatan gadget pada siswa untuk tujuan positif. Mengembangkan keilmuwan. Sebab sekarang gadget belum untuk mengembangkan keilmuwan.

Belum lagi media sosial yang rentan memunculkan konten kekerasan sehingga berpotensi menurunkan moralitas di kalangan remaja.

Harapannya ia bisa memiliki pesantren dengan kualitas unggul. Peserta didik menengah ke bawah bisa menimba ilmu di situ. Mencetak generasi unggul yang kelak punya daya untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Tag Nasional Presiden Jokowi Guru di pedalaman Hari Guru HUT PGRI tantangan guru di era globalisasi