Jokowi: Digitalisasi di Bidang Pertambangan Tidak Boleh Tertinggal
Nasional

Forumterkininews.id, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo meluncurkan teknologi 5G Underground Smart Mining PT Freeport Indonesia (PTFI), di Mimika, Papua, Kamis, (1/9).
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa sektor pertambangan nasional tidak boleh tertinggal dengan negara lain. Pertambangan dalam negeri harus mampu bersaing di segala sektor yang kian terdigitalisasi.
“Sektor pertambangan tidak boleh ketinggalan, harus segera mengimplementasikan teknologi artificial intelligent, internet of things, machine learning hingga big data. Ini dalam rangka mendukung seluruh operasional di pertambangan,†ujar Jokowi disaksikan secara daring dari Jakarta.
Baca Juga: DPR: Waspadai Dampak Perang Rusia dan Ukraina
Dia menekankan Indonesia membutuhkan intervensi teknologi untuk memajukan sektor pertambangan, yang umumnya berada di daerah-daerah terpencil dan sulit terjangkau. Serta dengan tantangan geografis dan konektivitas yang tidak mudah.
“Hari ini kita buktikan bahwa kita telah bergerak lebih maju dengan menerapkan 5G smart mining pertama di Asia Tenggara oleh PTFI yang didukung PT Telkomsel, dalam rangka mendukung otomatisasi dan kendali jarak jauh serta meningkatkan keselamatan kerja dan untuk produktivitas pertambangan PTFI,†jelasnya.
Teknologi 5G ini untuk mengendalikan operasional pertambangan bawah tanah dari jarak jauh, sehingga aktivitas pertambangan bisa dipantau menggunakan kamera yang terhubung dengan kecerdasan buatan dan mencegah serta meminimalkan risiko kecelakaan kerja.
Baca Juga: 40,9 Juta Jiwa Terancam, Tinggal di Daerah Rawan Longsor
Presiden meyakini teknologi tersebut akan membuat PTFI semakin diperhitungkan di tingkat global. Dan bisa menghasilkan SDM berkualitas yang bisa berkontribusi lebih besar bagi sektor pertambangan nasional.
“Dengan mengucap bismillahirohmanirahim, siang hari ini teknologi 5G Undergound Smart Mining di PTFI resmi saya luncurkan,†ujar Presiden.