Kadisnakertrans Riau Benarkan 3.128 Pekerja di-PHK Awal Tahun 2025
Riau

Kabar terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) cukup besar di Provinsi Riau dibenarkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Boby Rachmat. Menurutnya, itu terjadi di awal tahun 2025 dimana pekerja yang di-PHK mencapai 3000 orang lebih.
“Di Februari ada kontribusi besar PHK dari PT Pulau Sambu dan PT RSUP Pulau Burung Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) berjumlah 3.128 orang pekerja,” kata Boby Rachmat, dilansir mediacenter.riau
Namun, pada bulan Maret dilaporkan tidak ada lagi terjadi PHK di Kabupaten Inhil. Sementara di PT Pulau Sambu juga dilaporkan pihak perusahaan sudah mulai merekrut ulang para pekerja yang sebelumnya sudah di PHK tersebut.
Baca Juga: Tim Gabungan Tilang 143 Truk di Dumai, Begini Penjelasannya
“Untuk di bulan Maret di Inhil tidak ada PHK lagi, sementara di PT Pulau Sambu tersebut mulai merekrut ulang pekerja yang di PHK tersebut. Tapi data yang dipekerjakan kembali belum kami dapatkan dari perusahaan,” sebutnya.
Sementara itu, Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid, mengaku sudah mendengar kabar soal PHK terhadap ribuan karyawan PT Pulau Sambu. Salah satu penyebab PHK tersebut karena kurangnya ketersediaan bahan baku sehingga mengganggu kegiatan operasional perusahaan.
“Saya sudah dengar (soal PHK PT Sambu),” katanya.
Baca Juga: Resmi Ditutup, Pendaftar Seleksi CPNS Pemprov Riau Tembus 2.866 Orang
Menurunnya, kondisi ini terjadi karena memang produksi kebun kelapa di Inhil sedang anjlok. Jika biasanya petani bisa memanen sekitar 10.000 butir per trip-nya, kini hanya sekitar 5.000 butir atau turun hingga bahkan lebih dari 50 persen.
“Yang kami tahu, ini salah satu penyebab gelombang PHK itu,” jelasnya.***