Kasus Tambang Nikel Raja Ampat Makin Riuh, Bahlil akan Terbang ke Papua Barat Verifikasi PT GAG Nikel
Daerah

Kasus tambang nikel Raja Ampat, Papua Barat, mendapat sorotan banyak pihak. Banyak yang menyoroti kasus kerusakan lingkungan, apalagi Raja Ampat termasuk dalam Kawasan pariwisata andalan.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, dirinya akan segera mengunjungi Raja Ampat guna meninjau langsung aktivitas pertambangan nikel di wilayah tersebut.
Kunjungan itu dilakukan sebagai respons atas pengaduan masyarakat dan kekhawatiran dampak lingkungan terhadap kawasan wisata unggulan Indonesia itu.
Baca Juga: Resmikan Konstruksi Pipa Gas Bumi Cisem 2, Bahlil: Bisa untuk Industri dan Rumah Tangga
Bahlil menyatakan akan memverifikasi operasi PT GAG Nikel, satu-satunya perusahaan tambang yang aktif berproduksi di Raja Ampat. Perusahaan ini merupakan anak usaha PT Antam Tbk yang telah beroperasi sejak 2018 dengan izin Analisa Mengenai Dampakn Lingkungan (AMDAL).
Lokasi Tambang dan Destinasi Wisata 30-40 Km
Ilustrasi tambang Nikel ancaman ekosistem Raja Ampat sebagai destinasi wisata yang dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. [Instagram]
Baca Juga: Pencabutan 4 Izin Tambang Raja Ampat belum Cukup, Pemerintah harus Ungkap Kerusakan Alam di Sana
"Lokasi tambang ini berjarak 30-40 km dari destinasi wisata seperti Piaynemo, tapi kami tetap harus pastikan tidak ada pelanggaran aturan atau kearifan lokal," kata Bahlil melalui keterangan resmi, Jumat (6/6/2025).
Bahlil juga menekankan pentingnya menyeimbangkan kepentingan ekonomi dan kelestarian alam, termasuk aspirasi masyarakat Papua yang menginginkan pembangunan smelter.
Operasi Tambang Nikel Dihentikan Sementara
Ilustrasi/Foto: instagram
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menghentikan sementara kegiatan operasi PT GAG Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya guna menindaklanjuti pengaduan masyarakat.
"Agar tidak terjadi kesimpangsiuran maka kami sudah memutuskan lewat Ditjen Minerba untuk status daripada Kontrak Karya (KK) PT GAG yang sekarang lagi mengelola untuk sementara kita hentikan operasinya sampai dengan verifikasi lapangan, kita akan cek", kata Bahlil melalui keterangan resmi, Kamis (5/6/2025).***