Kata Kemenag Soal Visa Haji Furoda Jemaah Indonesia Terlambat Terbit
Nasional

Belakangan ramai unggahan tentang visa Haji Furoda calon jemaah asal Indonesia yang belum terbit hingga saat ini. Padahal saat ini sudah akhir Mei dan puncak haji semakin dekat.
Menurut Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa keterlambatan dalam proses penerbitan visa haji furoda tidak hanya dirasakan oleh jamaah asal Indonesia. Ia menyebut bahwa situasi serupa juga dialami oleh calon jamaah dari berbagai negara lain.
"Karena bukan hanya di Indonesia seperti itu ya. Tapi di negara lain juga sama," ujar Nasaruddin dalam keterangan resminya, Selasa (27/5/2025).
Baca Juga: Kelelahan saat Mudik? Jangan Ragu Istirahat di Masjid-Masjid yang Buka 24 Jam
Kementerian Agama terus menjalin komunikasi intensif dengan otoritas Kerajaan Arab Saudi. Tujuannya adalah mencari solusi terkait keterlambatan visa agar permasalahan ini segera terselesaikan.
Di Luar Kewenangan Kemenag
Menag Nasaruddin. (dok. Kemenag)
Baca Juga: Berikut Jadwal Lengkap Perjalanan Haji 2025 yang Dimulai 1 Mei
Persoalan visa ini, menurut Nasaruddin, bukan berada dalam kewenangan langsung Kementerian Agama. Hal tersebut sepenuhnya merupakan tanggung jawab dan kebijakan otoritas Arab Saudi.
"Ya komunikasi terus dan itu sesuatu yang kebijakan Saudi Arabia," tutur Nasaruddin Umar.
Nasaruddin menyatakan bahwa sebelumnya tidak adalah masalah untuk visa jamaah haji reguler, seluruhnya telah diterbitkan. Meski sebelumnya sempat terjadi keterlambatan pada gelombang awal pemberangkatan, situasi kini telah tertangani.
Peringatan untuk Masyarakat
Ilustrasi jemaah haji asal Indonesia. (Ist)
Di sisi lain, lambatnya penerbitan visa haji furoda menimbulkan kekhawatiran di kalangan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK). Mereka mencermati perkembangan melalui sistem visa elektronik Nusuk milik Arab Saudi.
Ketua Umum Asphirasi, Amaluddin Wahab menyampaikan bahwa pihaknya terus memantau dinamika penerbitan visa furoda. Ia mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, visa tersebut biasanya sudah mulai terbit sejak bulan Syawal.
Belum terbitnya visa furoda resmi tahun ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar tidak mudah tergoda dengan tawaran berangkat haji melalui jalur tidak resmi. Termasuk iming-iming harga murah dan kemudahan keberangkatan dengan visa furoda.
"Saya minta masyarakat tidak tergiur dengan tawaran berangkat haji tanpa visa resmi, seperti jalur haji furoda yang tidak menggunakan visa haji dari Pemerintah Arab Saudi," ujar Deputi BP Haji, Puji Raharjo.