Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Pengamat: Idealnya Buffer Zone 500 Meter

Forumterkininews.id, Jakarta – Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga mengatakan buffer zone atau jarak aman antara Depo Pertamina dengan pemukiman penduduk tidak cukup  jika hanya 50 meter. Hal ini dinyatakan dirinya usai adanya insiden kebakaran yang melanda Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3) lalu.

“Pemerintah perlu memastikan rencana penataan ulang kawasan depo dan sekitar. Segera disepakati berapa jarak aman sebagai zona penyangga atau buffer zone. Kalo 50 meter terlalu dekat, menurut saya minimal 500 meter,” kata Nirwono, saat dihubungi, Rabu (8/3).

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa hal ini guna mengantisipasi jika terjadi kebakaran di kemudian hari.

“Hal ini sesuai kajian keamanan dan keselamatan jika terjadi ledakan atau kebakaran di kemudian hari,” ucap Nirwono.

Sementara itu ia menyarankan Pemprov DKI Jakarta membangun rumah susun sewa (Rusunawa) untuk warga yang bermukim di sekitar Depo Pertamina. Pasalnya semakin jauh jarak aman yang diberikan maka akan ada rencana relokasi untuk warga yang bermukim di sekitar kawasan tersebut.

“Semakin lebar jarak aman membawa konsekuensi semakin banyak perumahan warga yang harus direlokasi. Dan semakin banyak unit Rusunawa yang harus disediakan pemerintah,” ujar Nirwono.

“Misal dari jarak 500 meter tersebut terdapat 1000 rumah warga terdampak. Maka pemerintah dapat membangun cepat rusunawa untuk 1000 unit, selama pembangunan warga dapat ditampung sementara di Wisma Atlit atau Rusun Pasar Rumput,” lanjut Nirwono.

Ribuan Orang Mengungsi

Untuk diketahui, Sedikitnya 1.085 warga mengungsi akibat kebakaran pipa penerimaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3) malam.

Jumlah ini merupakan data yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI.

BACA JUGA:   Begini Upaya Pemerintah Pusat Mengantisipasi Tenggelamnya Jakarta

“Lokasi pengungsian tersebar di delapan titik,” kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pelaksana BPBD DKI Muhammad Ridwan di Jakarta, Sabtu.

BPBD DKI mencatat sebaran lokasi pengungsian berdasarkan data sementara hingga Sabtu pukul 07.00 WIB.

Yakni di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara sebanyak 132 jiwa.

Kemudian di Masjid As Sholihin sebanyak 63 jiwa. Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan (79), Gedung Golkar Walang (258), Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Energi Jakarta Utara (74).

Selanjutnya di Masjid Al Muhajirin (60), Masjid Al Kuroma (63) dan RPTRA Rasella sebanyak 356 jiwa.

 

 

Artikel Terkait