Kemenag Kirim 4.000 Eksemplar Alquran untuk Korban Bencana di Aceh
Di tengah ribuan bantuan material yang disalurkan ke wilayah Sumatra, terdengar suara anak-anak pengungsi di Aceh yang menyampaikan harapan sederhana untuk mendapatkan bantuan Al-Qur’an. Aspirasi tersebut muncul di tengah kondisi wilayah Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara yang tengah dilanda bencana banjir besar dan longsor.
Menanggapi hal itu, Kementerian Agama menyatakan akan merespons permintaan tersebut sebagai bagian dari pemulihan spiritual masyarakat terdampak bencana. Saat ini, wilayah-wilayah terdampak di Sumatra telah memasuki tahap pemulihan, dengan fokus tidak hanya pada kebutuhan fisik, tetapi juga penguatan mental dan keagamaan para penyintas.
Bantuan Alquran untuk Korban
Baca Juga: Ditanya Najwa Shihab Soal Status Bencana di Aceh, Gubernur Mualem Tak Kuasa Tahan Air Mata
Kemenag salurkan Alquran ke korban bencana. [kemanag.go.id]Melalui Unit Pecetakan Al-Qur’an, Kementerian Agama akan segera menyalurkan bantuan ribuan eksemplar Alquran untuk memenuhi dahaga warga akan bacaan Kitab Suci.
“Kementerian Agama akan segera menyalurkan bantuan 4.000 eksemplar Alquran untuk penyintas banjir di Aceh. Kami harap ini bisa segera didistribusikan ke warga yang sudah rindu membaca Alquran setelah sekian lama di pengungsian,” terang Kepala Biro Umum pada Setjen Kemenag Aceng Abdul Aziz, di Jakarta, Minggu (21/12/2025).
Baca Juga: Ketua DPRK Banda Aceh Sebut Prabowo Dibohongi, saat Melintas Listrik Nyala Esoknya Padam
Aceng Abdul Aziz baru pulang dari Aceh untuk mendampingi kunjungan kerja Manteri Agama Nasaruddin Umar. Dalam kunjungan itu, Menag memberikan trauma healing termasuk menyaksikan langsung lantuanan bacaan Alquran yang fasih dibacakan oleh anak-anak Aceh di Masjid Jami Al Mujahidin Cot Ara.
“Bantuan Alquran juga akan diberikan ke penyintas banjir di Sumatra Utara dan Sumatra Barat masing-masing 2000 eksemplar. Bantuan Alquran sudah tersedia di UPQ dan akan disalurkan ke tiga provinsi pada 22 Des 2025,” sebut Aceng Abdul Aziz.
Pemulihan Pendidikan Keagamaan
Menag Nasaruddin Umar dalam acara Istighosah Hari Santri 2025. (Kemenag.go.id)Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar sudah menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendampingi masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa, yang terdampak bencana banjir di Aceh dan sejumlah wilayah Sumatra.
Menag menjelaskan bahwa dampak bencana kali ini cukup luas, dengan kondisi pengungsi yang beragam, mulai dari terdampak ringan hingga berat.
Kementerian Agama, kata Menag, telah menyebarkan tim dan pesan koordinasi ke berbagai daerah di Sumatera, seperti Padang, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan terutama Aceh yang menjadi wilayah dengan dampak terberat.
Terkait sektor pendidikan keagamaan, Menag menyebut sejumlah madrasah mengalami kerusakan, bahkan ada yang hilang akibat bencana.
Kemenag akan berupaya membantu pemulihan sarana pendidikan tersebut secara bertahap. Namun, perhatian utama pemerintah saat ini adalah memastikan para siswa dan mahasiswa tidak kehilangan masa depan akibat kondisi darurat.